Mengutip CNN, kedua pemenang dipilih dari daftar pendek yang terdiri dari enam penulis. Margaret Atwood menang berkat bukunya yang berjudul The Testaments, yang merupakan sekuel dari The Handmaiden's Tale. Sementara Evaristo memenangkan penghargaan untuk buku Girl, Woman, Other.
Kemenangan ganda ini sebenarnya bukan yang pertama kali. Sepanjang sejarah, berbagi penghargaan telah dilakukan selama tiga kali. Bahkan pada 1993, perlakuan ini mengubah aturan yang menyebut Booker Prizes tak boleh dibagi.
Mengutip situs Booker Prizes, kemenangan ganda ini terjadi pertama kali pada 1974 untuk Nadine Gordimer dan Stanley Middleton, dan pada 1992 dengan penerima Michael Ondaatje dan Barry Unsworth.Tahun ini, para juri berkata mereka tidak dapat memilih buku mana yang lebih baik setelah melalui lima jam diskusi.
"Lebih dari lima jam yang menyiksa, para juri Booker Prizes 2019 membahas semua buku yang paling dicintai dari daftar mereka, dan tidak bisa memilih hanya satu pemenang," kata Direktur Booker Prizes, Gaby Wood.
Para pemenang tahun ini mencatat sejarah tersendiri. Bagi Margaret Atwood yang berusia 79 tahun, ini adalah Booker Prizes kedua yang ia terima, menjadikannya penerima penghargaan tertua. Sementara Bernardine Evaristo merupakan wanita kulit hitam pertama yang memenangkan Booker Prizes.
Kedua penulis itu disebut akan membagi uang hadiah sebesar 50 ribu Poundsterling atau sekitar Rp895 juta.
[Gambas:Video CNN] (daf/rea)
https://ift.tt/2MjU8B6
October 16, 2019 at 02:03PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dua Penulis Berbagi Kemenangan The Booker Prizes 2019"
Posting Komentar