Macaca fascicularis atau monyet ekor panjang menjadi salah satu satwa yang identik dengan Indonesia. Hewan tersebut sangat mudah ditemui di Tanah Air salah satunya di Bali.
Di Bali monyet ini dikenal 'cerdik' terutama untuk urusan perut. Mereka kerap merampas barang berharga manusia untuk kemudian dijadikan sebagai barang tebusan makanan.
Berikut beberapa fakta menarik soal monyet ekor panjang situs Institut Pertanian Bogor (IPB):
Tidak hanya di Indonesia
Monyet ini tidak hanya ada di Indonesia. Hewan ini juga dapat ditemukan disejumlah negara Asia seperti Malaysia dan Filipina. Di Indonesia monyet ini tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Beraktivitas Siang Hari
Mereka hidup secara berkelompok dan menghabiskan sebagian kegiatannya pada siang hari atau diurnal. Monyet ini bergerak dengan empat kakinya. Mereka dapat berenang, melompat dari pohon ke pohon atau ke air dengan baik.
Ciri Fisik Monyet Ekor Panjang
Tubuh monyet ini bervariasi dari abu-abu hingga coklat kemerahan. Terdapat juga rambur pada ubun-ubun hingga kepala belakangnya serta wajah bewarna merah muda. Untuk monyet jantan biasanya akan memiliki kumis pada pipi, sedangkan betina berjanggut dan anak mereka memiliki kulit hitam.
Panjang tubuh monyet jantan ini bervariasi antar subspesies yakni 38-55 cm dengan lengan dan kaki yang relatif pendek. Jantan jauh lebih besar dari betina, dengan berat 5-9 kg dibandingkan betina 3-6 kg.
Habitat Monyet Ekor Panjang
Habitat monyet ekor panjang di pesisir, hutan magrove, rawa, dan sungai, bahkan dapat 'menyatu' dekat dengan pemukiman manusia.
Makanan
Makanan monyet ini kebanyakan buah-buahan. Tapi mereka juga kerap memakan tunas, daun, serangga, katak, serta kepiting.
Cara Berkomunikasi
Mereka juga memiliki cara berkomunikasi antar sesama monyet. Beda bunyi, berarti memiliki arti berbeda terhadap komunikasi tersebut. Misalnya ada peringatan mereka bisa mengeluarkan suara parau, atau teriakan melengking sebagai ancaman.
Kebiasaan Monyet Ekor Panjang
Setiap hari kera ekor panjang ini dapat menghabiskan waktu untuk perjalanan, makan, istirahat dan bersosialisasi.Mereka memiliki ukuran wilayah jelajah sekitar 1,25 km² dan panjang jalur harian antara 150 dan 1900 m.
Biasanya mereka memasuki pohon tidur pada sore hari, antara jam 6:00 dan 6:30 untuk bermalam, menurut situs Institut Pertanian Bogor.
Jadi Bahan Penelitian Medis
Di dunia monyet ini banyak digunakan dalam Penelitian Biomedis untuk studi farmakologi, pengembangan obat, pengujian obat, dan toksikologi.
Mereka juga menunjukkan pola lipoprotein yang berharga dan respons kardiovaskular lainnya terhadap kolesterol makanan, lemak makanan, dan respons faktor risiko lain terhadap penyakit menular, hingga gangguan metabolisme seperti diabetes dan osteoporosis.
Sebelumnya, makalah, yang diterbitkan dalam jurnal sains Royal Society, mempelajari monyet di Pura Uluwatu,Bali, Indonesia, yang sering mencuri barang dari manusia - seperti tas, topi, kacamata hitam, tablet dan telepon - dan menahannya untuk ditebus dengan imbalan persembahan makanan.
Ditemukan bahwa monyet kera ekor panjang liar dewasa cukup cerdas untuk memahami barang mana yang memiliki nilai tertinggi bagi pengunjung, seperti barang elektronik, dan hanya akan melepaskan barang tersebut setelah menerima makanan yang mereka anggap memiliki nilai yang sesuai.
Melansir CNN, para ilmuwan, dari Universitas Lethbridge, Kanada, dan Universitas Udayana, Indonesia, mengamati bahwa, selain mampu 'menggunakan benda sebagai simbol token untuk meminta imbalan makanan tertentu,' kemampuan monyet untuk barter berhasil meningkat seiring bertambahnya usia dan pengalaman.
(ryh/DAL)https://ift.tt/3bOoqJq
January 19, 2021 at 09:13AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fakta Monyet Ekor Panjang Bali, Bisa Bedakan Barang Mahal"
Posting Komentar