Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.301 per dolar AS pada Jumat (28/5) pagi. Posisi tersebut melemah 0,09 persen dibandingkan perdagangan Kamis (27/5) sore di level Rp14.287 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,05 persen, dolar Taiwan menguat 0,03 persen dan won Korea Selatan menguat 0,10 persen.
Kemudian, peso Filipina menguat 0,12 persen, rupee India menguat 0,26 persen dan yuan China menguat 0,11 persen. Sebaliknya yen Jepang melemah 0,08 persen, ringgit Malaysia melemah 0,06 persen dan bath Thailand melemah 0,04 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,10 persen dan franc Swiss melemah 0,08 persen. Kemudian dolar Kanada menguat 0,10 persen, sedangkan dolar Australia masih stagnan.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan momentum penguatan rupiah mungkin bisa berlanjut hari ini dengan sentimen positif pasar terhadap aset berisiko, mengikuti membaiknya data tenaga kerja AS yang dirilis semalam.
"Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS dirilis lebih rendah dari ekspektasi yang artinya jumlah pengangguran berkurang, 406 ribu vs 427 ribu. Angka ini adalah yang terendah sepanjang pandemi," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (28/5).
Tapi di sisi lain, pasar akan mewaspadai menaiknya yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang bergerak kembali ke atas 1,60 persen. Kenaikan yield ini selaras dengan ekspektasi pemulihan ekonomi di AS.
Penguatan yield tersebut bisa memicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. "Rupiah berpotensi melanjutkan penguatan ke kisaran Rp14.230 dengan potensi resisten di kisaran Rp14.300," pungkasnya.
(hrf/agt)https://ift.tt/3bZlLfn
May 28, 2021 at 09:12AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Data Ekonomi AS Tekan Rupiah ke Rp14.301"
Posting Komentar