
Salah satu koordinator Barisan Aksi Masyarakat Bandung Raya (BAMBR) Aditya Insani turut menyayangkan aksi demonstrasi menolak penerapan PPKM darurat di Kota Bandung, Rabu (21/7), berakhir dengan kericuhan.
Aksi diketahui dilakukan di depan Balai Kota Bandung. Mereka menilai pemberlakuan PPKM yang dilakukan mulai dari pusat hingga daerah tidak berdampak terhadap pengendalian Covid-19. Sebaliknya, kebijakan itu malah menyengsarakan masyarakat.
Setelah menggelar orasi, massa kemudian melakukan longmarch ke Gedung Sate. Namun, saat tiba di kawasan perempatan Jalan Dago-Sulanjana, massa yang tak terkendali menutup jalan.
Polisi akhirnya membubarkan massa yang mulai berkerumun di kawasan tersebut.
"Kericuhan yang terjadi pada aksi ini membuat tujuan utama dari aksi ini pun gagal terealisasi. Di mana tuntutan-tuntutan yang dibawa dalam aksi ini antara lain, penghapusan PPKM dan tuntutan mengenai elektabilitas dan kinerja pemerintah," kata Aditya.
Menurut dia, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dalam menekan penyebaran corona sangat memberatkan rakyat. PPKM dirasa telah menyengsarakan rakyat karena banyak akses dan kegiatan yang dibatasi.
"Terlebih lagi adanya pembatasan jam untuk para pedagang penutupan jalan yang berlebih, serta penutupan berbagai akses ekonomi dan kebutuhan sekunder yang berimbas pada roda perekonomian yang tersendat," ujarnya.
Aditya menjelaskan, di masa PPKM banyak toko yang harus ditutup. Selain itu, pedagang dan pelaku usaha lapangan semakin sepi dan semakin terbatas.
"Tidak bisa disalahkan jika masyarakat acap kali masih melanggar kebijakan karena masyarakat kecil yang tersendat roda perekonomiannya terpaksa untuk terus mengais rezeki demi menyambung hidupnya. Pilihan mereka adalah bertaruh dengan covid dan kebijakan pemerintah atau mati kelaparan," tuturnya.
Menurut Aditya, aksi demonstrasi awalnya berlangsung damai. Namun di pertengahan, aksi berjalan di luar kendali dan tidak berjalan sesuai yang telah direncanakan.
"Hal ini disebabkan karena adanya oknum tidak bertanggung jawab yang mengambil alih dan menunggangi aksi. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya dalam setiap aksi akan selalu ada pihak yang memiliki ego serta awamnya sebagian kalangan mengenai tujuan serta sasaran utama dari aksi yang diselenggarakan sehingga setiap aksi rentan ditunggangi," kata dia.
Aditya mengatakan, aksi yang berlangsung siang tadi kurang berjalan dengan sempurna. Itu terjadi karena massa tidak terkendali dan mudah terprovokasi sehingga kericuhan pun tidak dapat terhindari.
"Seharusnya aksi lebih menyoroti kebijakan-kebijakan yang telah dicanangkan oleh pemerintah namun dirasa sangat tidak memanusiakan manusia dan terlebih lagi jauh dari kata untuk melindungi masyarakat," ucapnya.
(hyg/agt)https://ift.tt/376iAjb
July 22, 2021 at 02:03AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Koordinator Demo di Bandung Ungkap Alasan Tolak PPKM Darurat"
Posting Komentar