Pakar soal Pos Sekat DKI Dibuka: Yang Kita Sekat Apa Sih?

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengaku tak keberatan dengan keputusan aparat membuka posko penyekatan PPKM yang membatasi wilayah DKI Jakarta dengan Bodetabek.

Masdalina menilai posko penyekatan PPKM selama ini tak cukup efektif mengendalikan mobilitas masyarakat. Toh, kata dia, arus kendaraan tetap bebas keluar masuk Jakarta lewat jalan tol.

"Kalau Depok atau Bogor melalui jalan lain, langsung ke tol, enggak kena juga penyekatan. Jadi sebenarnya, pertanyaan sejak awal, yang kita sekat tuh apa sih?" Kata Masdalina lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/8).


Masdalina tak menampik potensi buruk penyebaran Covid-19 dari pembukaan posko penyekatan. Namun, di sisi lain, cara pembatasan demikian tak bisa terus menerus dilakukan.

Alih-alih terus menerus membatasi mobilitas masyarakat, Masdalina menyarankan pemerintah dan aparat, bisa lebih fokus pada penerapan protokol kesehatan pada aktivitas masyarakat yang mulai dibuka.

Apalagi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak awal telah mewajibkan para pekerja untuk bekerja di rumah kecuali sektor esensial dan kritikal.

"Jadi kalau menurut saya, enggak masalah ya dibuka. Karena apa, karena yang kemarin juga ditutup itu kan, di jalan-jalan biasa ya," kata dia.

Masdalina meminta pemerintah bisa lebih fokus pada pencapaian target-target yang telah ditetapkan, daripada terus menerus menguras energi untuk mengendalikan mobilitas masyarakat.

Menurut dia, pengendalian mobilitas warga dalam menangani pandemi bukanlah prioritas. Ia mengingatkan agar strategi pengendalian kasus mestinya bisa lebih fokus pada penerapan protokol kesehatan, serta 3T (testing, tracing, dan treatment).

"Sepanjang target-target yang ditetapkan pemerintah, kemudian tidak bisa dicapai, mau PPKM model apapun, menjadi tidak efektif. Yang utama itu, jangan dibalik logikanya. Logikanya seolah-olah, gara-gara mobilitas angka ini turun, enggak," kata dia.

"Jadi maksud saya, jika daerah itu kembali pada indikator pengendalian. Maka, tidak perlu khawatir," imbuhnya.

Masdalina justru mempertanyakan sejumlah target pemerintah mulai dari vaksinasi, tracing, maupun testing. Ia mengkritik pemerintah yang gagal mencapai sejumlah target tersebut, mulai dari jumlah 400-500 ribu testing per hari, tracing 30 orang per satu kasus, dan target dua juta vaksinasi pada Agustus.

"Dari 48 hari yang kami pantau, cuma 12 hari yang satu juta. Hanya satu hari yang 2 juta. Sepanjang Agustus hanya 1 hari yang Agustus. Kita serius nggak sih sebenernya?" Kata dia.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Puromo Yogo sebelumnya menyebut bahwa 100 titik penyekatan di DKI Jakarta akan dibuka per Rabu (11/8) besok. Sebagai gantinya, petugas akan menerapkan tiga kebijakan baru dalam mengendalikan mobilitas masyarakat.

Tiga kebijakan tersebut yakni, penerapan sistem ganjil genap, pengendalian kawasan menggunakan sistem patroli, dan penerapan rekayasa lalu lintas.

(thr/sfr)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3fQ4G9E

August 11, 2021 at 02:01AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pakar soal Pos Sekat DKI Dibuka: Yang Kita Sekat Apa Sih?"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.