Hal itu ia sampaikan usai tak ada kader PAN yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk datang ke Istana guna mengisi kursi kabinet dua hari belakangan ini.
"Kami insya Allah akan berada di luar pemerintahan," kata Hanafi di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10).
Lebih lanjut, anak sulung pendiri PAN, Amien Rais itu mengatakan sudah sewajarnya bila Jokowi mengajak seluruh partai-partai koalisi pendukungnya untuk berada di dalam pemerintahan. Hal itu tak lepas dari statusnya sebagai pihak pemenang dalam Pilpres 2019.
Sementara PAN, kata dia, berstatus sebagai pihak yang kalah saat mengusung Prabowo-Sandiaga Uno berkomitmen akan tetap berada di luar pemerintahan.
Bahkan, Hanafi menyatakan PAN akan menjadi antitesis dari pemerintahan Jokowi ke depannya guna mengawal proses check and balance di parlemen.
"Kalau pemerintahan punya tesis gitu ya, kalau oposisi punya antitesis, kami akan mengambil peran itu," kata dia.
"Karena tentu yang sekarang in charge sebagai pemerintah adalah pak Jokowi dan seluruh partai koalisinya ya tentu mereka lebih berhak," tambah Hanafi.
Terkait sikap Partai Gerindra yang bergabung ke pemerintahan Jokowi, Hanafi menghargai keputusan tersebut. Diketahui, PAN dan Gerindra sendiri pernah sebagai mitra koalisi di Pilpres bersama PKS dan Demokrat
Menurutnya, keputusan mengenai siapa yang dipilih sebagai menteri tak perlu ikut campur dan sudah merupakan hak prerogatif presiden.
"Urusan menteri memang sudah urusan prerogatif presiden. jadi ya sudah, kami hargai semua keputusan politik dari masing-masing partai," kata Hanafi.
https://ift.tt/32EadHB
October 23, 2019 at 02:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PAN Tegaskan Oposisi, Hormati Pilihan Gerindra"
Posting Komentar