Seperti dilansir AFP, Senin (30/12), Topan Phanfone meninggalkan jejak kerusakan di sejumlah pulau di kawasan Visayas. Lokasi itu menjadi tujuan pariwisata.
Di antara para korban yang meninggal itu terdapat tiga awak kapal yang terbalik akibat angin kencang, seorang polisi yang tewas tersetrum karena tiang listrik roboh, dan seorang lelaki yang tertimpa pohon.
"Kami berharap tidak menemukan lagi korban jiwa," kata Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Filipina, Mark Timbal.
Timbal menyatakan sampai saat ini mereka masih mencari 12 penduduk yang dilaporkan hilang. Sementara itu, sekitar ribuan orang masih mengungsi di penampungan.
Badai itu diperkirakan menghancurkan 260 ribu rumah penduduk. Sedangkan kerugian akibat kerusakan di bidang pertanian dan infrastruktur diprediksi mencapai USD21 juta (sekitar Rp292,7 miliar).
Jaringan listrik dan telepon di sebagian besar kawasan yang diterjang Topan Phanfone sampai saat ini masih putus.
Topan Phanfone, yang oleh penduduk setempat dijuluki Ursula, adalah topan yang ke-21 yang menghantam Filipina. (ayp/ayp)
https://ift.tt/2ZBr3pR
December 30, 2019 at 04:11PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Topan Phanfone Tinggalkan Filipina, 41 Penduduk Meninggal"
Posting Komentar