Festival Burning Man yang sedianya berlangsung di Nevada, Amerika Serikat, tahun ini terpaksa resmi dibatalkan karena pandemi virus corona. Pembatalan kali ini merupakan kedua kali berturut sejak tahun 2020 kemarin.
Mengutip EW, pengelola Festival Burning Man mengumumkan pembatalan resmi tersebut pada Selasa (27/4) kemarin. Mereka mengatakan akan fokus untuk menggelar festival ini di tahun 2022.
"Kita masih berada di dalam pandemi, dan ketidakpastian yang perlu diselesaikan tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang kita miliki," pernyataan pengelola Festival Burning Man.
Festival Burning Man sendiri pertama kali digelar pada 1986 yang berawal dari acara api unggun pada musim panas. Pada acara tersebut, ada kegiatan membakar kayu yang berbentuk serupa manusia sehingga dikenal dengan nama Burning Man.
Seiring berjalannya waktu, acara yang berlangsung di Baker Beach ini semakin berkembang dengan menyajikan instalasi seni, penampilan musik, dansa, dan perayaan budaya lainnya.
Untuk pertama kali pada tahun 1990 acara ini digelar di dua lokasi, yaitu Baker Beach dan Black Rock Desert, Nevada. Kemudian dari tahun 1991 sampai sekarang Festival Burning Man selalu digelar di Black Rock Desert.
Semakin lama patung kayu yang dibakar pun semakin tinggi. Patung dengan yang memiliki tinggi 2,4 meter tercatat ada dalam pergelaran Festival Burning Man 1986, sementara patung tertinggi dengan ukuran 32 meter pada Burning Man 2010, 2014, dan 2017.
Festival Burning Man sendiri merupakan salah satu festival tertua di Amerika Serikat yang masih berlangsung sampai sekarang. Festival musim panas ini cukup dinanti oleh warga negara Paman Sam itu, terutama yang suka menyatu dengan alam.
(adp/fdh)https://ift.tt/3u5ebXj
April 30, 2021 at 09:15AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Festival Burning Man Kembali Batal Digelar karena Pandemi"
Posting Komentar