Polri Duga Otsus Jadi Pemantik Baku Tembak di Papua

Jakarta, CNN Indonesia --

Polri menduga perpanjangan kebijakan Otonomi Khusus (OtsusPapua jadi salah satu pemantik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)--sebutan aparat untuk kelompok sipil bersenjata di Papua--melakukan pelbagai aksi penyerangan dalam beberapa waktu belakangan.

Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops), Inspektur Jenderal Imam Sugianto mengatakan kelompok separatis pejuang kemerdekaan Papua itu mulai terusik dengan kebijakan Otsus pemerintah.

"Kemarin memang ada peningkatan eskalasi kejadian, karena ini kan memang mendekati kepada diberlakukannya Otsus," kata Imam saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (27/4) malam.


Imam pun menerangkan, penolakan terhadap Otsus Papua dilakukan lantaran KKB tidak ingin mengikut kebijakan-kebijakan yang dicanangkan oleh pemerintah, khususnya terkait pembangunan di wilayah Papua saat ini.

Menurut Imam, hal itu kemudian membuat KKB mulai melakukan gerakan-gerakan yang tak terduga di beberapa wilayah yang tak terpantau aparat.

"Mereka [KKB] sekarang kalau ada Otsus kan, pola-pola penyaluran dana otsus itu akan dibuat supaya bagaimana tepat sasaran dengan pembangunan masyarakat di Papua sana. Itu mereka terusik," ucap Imam.

Diketahui, kebijakan otonomi khusus akan berakhir tahun ini. Pemerintah pun memastikan bakal melanjutkan alokasi dana otsus. Namun pelaksanaan otsus itu justru menuai pelbagai penolakan dari sebagian masyarakat Papua, mulai dari aktivis hingga anggota parlemen di sana.

Setelah rangkaian penyerangan di Bumi Cenderawasih, saat ini kepolisian bersama TNI melakukan pengamanan ekstra di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak yang dalam beberapa hari ini berubah menjadi medan pertempuran.

Jenderal berbintang dua itu mengakui bahwa eskalasi kontak senjata banyak terjadi memang lantaran penindakan di wilayah itu juga tengah dilakukan secara lebih masif.

"Memang kami sudah mau kejar kelompok yang ada di Ilaga itu dengan mengerahkan pasukan cukup banyak lah. Artinya kami sudah rencanakan, makanya terjadi kontak tembak," tambah dia.

Tercatat, setidaknya ada empat peristiwa penembakan yang dilakukan KKB sejak awal April lalu. Komplotan bersenjata itu pun turut melakukan pembakaran gedung sekolah.

KKB bahkan menembak mati Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua, Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha dalam baku tembak.

Pascagugurnya Kabinda Papua Putu Danny, kontak senjata kembali terjadi pada 27 April 2021. Insiden itu mengakibatkan lima anggota KKB dan seorang prajurit dari Korps Brigade Mobil (Brimob) tewas.

Infografis Warga sipil korban KKB di PapuaInfografis Warga sipil korban KKB di Papua. (CNN Indonesia/Fajrian)
(mjo/nma)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2PrI7xM

April 28, 2021 at 08:09AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Polri Duga Otsus Jadi Pemantik Baku Tembak di Papua"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.