Disinformasi telah menjadi momok di era digital saat ini. Karena itu menelusuri faktanya sangat diperlukan untuk mencegah salah informasi.
Google mencatat sepanjang 2020 merupakan tahun yang sibuk bagi para pengecek fakta. Lebih dari 50.000 cek fakta baru muncul di Google Search selama setahun terakhir, dan seluruh cek fakta itu mendapatkan lebih dari 2,4 miliar tayangan di search dalam jangka waktu tersebut.
Dalam laporan terbaru yang didukung oleh Google News Initiative, peneliti menemukan bahwa koreksi dalam bentuk cek fakta dapat mengurangi efek disinformasi.
Berikut tips agar dapat mengenali informasi yang salah di internet dengan lebih baik versi Google:
1. Cari tahu sumbernya lebih lanjut
Google menyarankan Anda mengecek sumber dari artikel atau cerita mengejutkan dari situs web yang sama sekali belum pernah didengar. Khusus di Amerika Serikat, Anda dapat mengetuk ikon menu yang ada di samping sumber untuk mempelajari hasilnya lebih.
2. Cek apakah gambar digunakan dalam konteks yang benar
Google berkata gambar bisa diambil di luar konteks atau diedit untuk menyesatkan orang yang melihatnya. Oleh karena itu, Anda disarankan menelusuri menggunakan gambar dengan mengklik kanan pada gambar atau foto, lalu klik 'Telusuri gambar ini di Google'.
Anda juga bisa melakukannya di ponsel dengan menyentuh lama gambar tersebut. Tindakan ini akan menelusuri gambar dan memeriksa apakah gambar tersebut pernah muncul di internet dan dalam konteks apa, sehingga bisa tahu jika makna gambar telah diubah dari aslinya.
3. Pantau berita di media terpercaya
Google menyatakan jangan terpaku pada satu sumber saja. Lihat bagaimana dan apakah situs berita lainnya juga mewartakan peristiwa yang sama sehingga Anda bisa tahu gambaran besarnya.
Beralih ke mode berita atau telusuri suatu topik di news.google.com. Pastikan untuk mengklik 'Liputan Lengkap' jika opsi itu tersedia.
4. Tanyakan kepada pengecek fakta
Google berkata pengecek fakta mungkin sudah pernah membahas cerita aneh yang Anda dapatkan dari orang lain atau grup chat, sehingga Anda bisa tahu kebenarannya.
Fact Check Explorer misalnya, telah mengumpulkan lebih dari 100.000 verifikasi informasi dari penerbit berita kredibel di seluruh dunia atau cekfakta.com yang merupakan kolaborasi 24 redaksi berita Indonesia yang dibentuk pada 2018.
5. Gunakan Google Maps, Earth, atau Street View untuk memverifikasi lokasinya
Google menyebut cerita bohong tentang peristiwa yang terjadi di tempat yang jauh dapat cepat menyebar karena kurangnya pemahaman tentang lokasinya. Jika ingin tahu apakah sebuah foto benar-benar diambil dari lokasi yang diklaim, coba periksa di Google Earth atau melihat Street View lokasinya di Google Maps.
Lebih dari itu, Google mengklaim berkomitmen untuk membantu orang-orang mengenali disinformasi di internet dan mendukung ekosistem cek fakta. Baru-baru misalnya, Google mengaku telah memberikan US$3 juta untuk membantu upaya cek fakta oleh para jurnalis terkait disinformasi seputar proses imunisasi Covid-19.
Google juga meluncurkan GNI University Verification Challenge di seluruh Asia untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan di kalangan mahasiswa jurnalistik.
(jps/mik)https://ift.tt/3mo0hNa
April 03, 2021 at 07:11AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lima Tips Agar Tak Jadi Korban Disinformasi"
Posting Komentar