Korut Tolak Bantuan AS, Sebut Pertolongan Hanya Skema Jahat

Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara menolak bantuan Amerika Serikat di tengah pandemi virus corona dan krisis pangan akut yang tengah melanda negara terisolasi itu.

Salah satu pejabat Kementerian Luar Negeri Korut menyebut bantuan Amerika termasuk vaksin dan bantuan lainnya merupakan skema politik jahat untuk menekan negara lain.

Peneliti Senior Asosiasi Promosi Pertukaran Ekonomi dan Teknologi Internasional Kemlu Korut, Kang Hyon Chol, menyebut serangkaian bantuan luar negeri AS selalu diikuti kepentingan kebijakan luar negerinya, seperti tekanan terhadap penegakan hak asasi manusia.


"Ini dengan jelas mengungkapkan bawah niat tersembunyi Amerika untuk menghubungkan 'bantuan kemanusiaan' dengan 'masalah hak asasi manusia' adalah untuk melegitimasi tekanan mereka pada negara-negara berdaulat dan mencapai skema politik jahat mereka," kata Kang di situs resmi Kemlu Korut pada Senin (12/7).

Sebagai contoh, Kang menyinggung penurunan bantuan AS kepada Afghanistan menyusul penarikan pasukan Negeri Paman Sam dari negara Asia Selatan itu.

"Dalam praktik sebenarnya, banyak negara telah mengalami rasa pahit sebagai akibat dari menggantungkan banyak harapan pada 'bantuan' dan 'bantuan kemanusiaan' Amerika," kata Kang seperti dikutip Reuters.

Pernyataan itu diutarakan Kang setelah baru-baru ini pejabat AS mendukung upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Korut. Namun, sejauh ini, belum ada rencana AS memberikan bantuan langsung ke negara terisolasi itu.

Sementara itu, tetangga Korut sekaligus sekutu utama AS di kawasan, Korea Selatan, berjanji akan menyumbangkan dosis vaksin Covid-19 ke Pyongyang jika diminta.

Beberapa analis berpendapat bantuan itu dapat membuka peluang melanjutkan pembicaraan diplomatik dengan Korut soal perdamaian Semenanjung Korea.

Kementerian Unifikasi Korsel menganggap pernyataan Kang bukan pernyataan resmi pemerintah Korut. Seoul berupaya mencari cara bekerja sama dengan Pyongyang demi memastikan kesehatan dan keselamatan warga di Semenanjung Korea.

Sampai saat ini, Korut belum mengonfirmasi satu pun penularan corona di negara itu. Meski begitu, baru-baru ini negara yang dipimpin Kim Jong-un itu dilaporkan terancam kehabisan bahan pangan pokok dalam waktu dua bulan mendatang.

Krisis pangan yang parah ini memicu lonjakan harga sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Harga kopi dan teh dilaporkan dijual Rp1 juta lebih.

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, mengakui situasi pangan di negaranya kian sulit akibat pandemi Covid-19 dan topan yang melanda tahun lalu.

"Situasi pangan rakyat semakin sulit karena sektor agrikultur gagal memenuhi rencana produksi gandum, dampak kerusakan akibat topan tahun lalu," ujar Kim dalam rapat dengan komite pusat Partai Buruh pada 15 Juni lalu.

(rds/dea)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/36wa3pg

July 13, 2021 at 12:44AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Korut Tolak Bantuan AS, Sebut Pertolongan Hanya Skema Jahat"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.