RI Keluar dari Resesi, Demokrat Sindir 'Biaya' 100 Ribu Nyawa

Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan perekonomian Indonesia keluar dari resesi dengan biaya 100 ribu orang meninggal selama pandemi Covid-19.

"Saya tak yakin kita patut rayakan. Ekonomi keluar dari resesi dengan biaya hampir 100 ribu nyawa warga negara-30 ribu pada bulan Juli," kata Rachland dalam akun twitter resminya @rachlannashidik yang sudah diizinkan untuk dikutip, Kamis (5/8).

Rachland menyebut saat ini Indonesia saat ini juga masih menjadi episentrum penularan virus corona di Asia. Menurutnya, keadaan ini membuat Indonesia 'dikucilkan' negara lain.


Ia mengakui fokus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelamatkan ekonomi di tengah pandemi berhasil. Namun, di sisi lain pemerintah belum bisa menangani pandemi virus corona.

"Indonesia keluar dari resesi tapi terjungkal dalam pandemi. Kematian hampir 100 ribu jiwa -- 30 ribu di bulan Juli. Positivity rate 500 ribu. Indonesia episentrum pandemi Asia, dikucilkan dunia. Patut dirayakan?" ujarnya.

Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan mengaku tetap memprioroitaskan kepentingan kesehatan dalam penanganan pandemi, dengan tetap memperhatikan penanganan ekonomi.

Data Kementerian Kesehatan per Rabu (4/8) kemarin menunjukkan orang yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona di Indonesia tembus 100.636 orang. Juli 2021 pun menjadi bulan dengan kasus kematian terbanyak.

Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa ekonomi Indonesia terlepas dari jerat resesi. Hal itu terjadi setelah ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 berhasil naik hingga 7,07 persen.

"Pertumbuhan ekonomi tumbuh 3,31 persen secara q-to-q dan 7,07 persen secara y-o-y," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono saat pengumuman data ekonomi Indonesia kuartal II 2021 secara virtual, Kamis (5/8).

(rzr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3Cev7iN

August 06, 2021 at 02:08AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "RI Keluar dari Resesi, Demokrat Sindir 'Biaya' 100 Ribu Nyawa"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.