Dagangan Tak Laku, Pedagang Papua Curhat ke Sandi

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta para pengrajin di Desa Arborek, Raja Ampat, Papua untuk tetap berkarya. Sandi memastikan pemerintah bakal membantu pemasaran hasil karya masyarakat.

Hal itu Sandi sampaikan setelah mendengar keluh kesah para mama Papua pengrajin anyaman dan Noken Arborek. Sandi menegaskan pihaknya akan melakukan kampanye Rojali atau rombongan jadi beli.

"Nanti kita kampanyekan Rojali, jadi siapa yang melihat souvenir ini langsung beli tidak hanya buat foto," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/10).


Sandi menjelaskan, program Rojali adalah pengejawantahan dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Menurutnya, kecintaan dan kebanggaan terhadap produk lokal tak cukup sekedar diucapkan.

"Tetapi harus dibuktikan dengan membeli dan menggunakan produk kerajinan daerah. Jadi ini adalah salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga membangkitkan ekonomi semuanya," ujarnya.

Sandi sempat mengunjungi Desa Arborek, Raja Ampat, Papua. Dalam kesempatan itu, Sandiaga mendapat keluhan dari Mama Yuni, salah seorang pengrajin.

Mama Yuni bercerita ke Sandiaga bahwa karya mereka kurang dikenal oleh masyarakat. Apalagi, selama pandemi, tidak ada pameran untuk memamerkan hasil karya mereka.

"Sebelumnya ada pameran di kabupaten sehingga kami bisa jual di sana, tapi sekarang ini karena pandemi tidak ada pameran maka penjualan juga tidak ada," ujar Mama Yuni ke Sandi

Mama Yuni mengaku selama pandemi Covid-19 penjualan souvenir khas Desa Arborek tidak laku. Sementara, wisatawan yang datang jarang membeli produknya dan hanya meminjam untuk berfoto saja. Ia pun meminta Sandiaga membantu memasarkan kerajinan warga Desa Arborek tersebut.

(dmi/fra)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3CCm2ju

November 01, 2021 at 01:34AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dagangan Tak Laku, Pedagang Papua Curhat ke Sandi"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.