Dijegal China-Rusia, DK PBB Tak Rilis Sikap soal Rudal Korut

Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) gagal merilis pernyataan bersama mengenai uji coba rudal hipersonik yang dilakukan Korea Utara karena China dan Rusia menolak.

Para anggota DK PBB mengambil keputusan itu dalam rapat darurat yang digagas oleh Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris, pada Jumat (1/10).

"Prancis ingin membuat pernyataan publik, tapi Rusia dan China mengatakan bahwa ini bukan waktunya, dan mereka butuh waktu untuk menganalisis situasinya," ujar seorang diplomat negara anggota DK PBB kepada AFP.


Rusia dan China memang berulang kali "memasang badan" ketika DK PBB sedang berupaya menentukan sikap setelah Korut berulah, terutama terkait uji coba rudal.

Pada 2017, ketika Donald Trump masih menjadi presiden AS, DK PBB sebenarnya sempat menjatuhkan sanksi keras terhadap Korut hingga tiga kali akibat uji coba nuklir dan rudal. Saat itu, DK PBB selalu menerapkan sanksi dengan suara bulat.

Namun, setelah itu para anggota tetap DK PBB selalu berselisih pendapat mengenai sikap ke Korut. Sejak saat itu, China dan Rusia yang dikenal sebagai sekutu Korut terus meminta untuk mencabut sebagian sanksi atas Korut.

[Gambas:Video CNN]

Ketika pemerintahan AS bergulir ke tangan Joe Biden, sempat muncul harapan. Namun ternyata, Biden tak kunjung memberikan strategi jelas untuk menghadapi ambisi rudal Korut.

Para diplomat pun mengeluhkan sikap AS yang dianggap kurang aksi. Selain itu, AS juga dianggap melempem terkait sejumlah isu internasional lainnya, seperti di kawasan Timur Tengah dan Sahara Barat.

(has)

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3A5DwTg

October 02, 2021 at 04:15AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dijegal China-Rusia, DK PBB Tak Rilis Sikap soal Rudal Korut"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.