Afrika Selatan Sebut Larangan Perjalanan Tak Beralasan

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan Afrika Selatan angkat suara terkait sejumlah negara yang menerbitkan aturan larangan perjalanan untuk orang-orang yang berasal dari Afrika. Larangan perjalanan ini diterbitkan untuk mencegah penyebaran varian baru Covid-19, B.1.1.529 atau varian Botswana.

Menurut Kemenkes Afrika Selatan, aturan tersebut kejam, tidak bisa berasalan, dan bertentangan dengan saran WHO.

"Kami percaya bahwa beberapa reaksi tidak dapat dibenarkan," kata Menteri Kesehatan Joe Phaahla pada konferensi pers, dikutip dari AFP.


Phaala mengatakan bahwa larangan adalah pendekatan yang salah.

"Kami merasa beberapa pemimpin negara mencari kambing hitam untuk mengatasi apa yang menjadi masalah dunia," katanya.

Phaala membandingkan kasus Covid-19 di negaranya dan beberapa negara Eropa yang lebih parah. Di Afrika Selatan peningkatan kasus naik dari 300 kasus pada dua minggu lalu menjadi 3.000 kasus pekan ini. Berbeda dengan negara Eropa yang memiliki tingkat infeksi lebih dari 50 ribu kasus.

"Benar-benar tidak terlihat ilmiah. ... Beberapa negara ... sekarang bereaksi dengan cara yang kejam," tutur Phaala.

Menurut Phaala, Afrika Selatan berusaha mengungkapkan varian baru agar dapat mengatasi masalah dan bisa diteliti lebih lanjut. Bukan untuk pelarangan perjalanan.

Sejumlah negara seperti Inggris, Jerman Italia, Belanda, Austria, Israel, Singapura, dan Filipina menerbitkan aturan pelarangan penerbangan dari dan ke Afrika Selatan.

(ptj)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/312lgid

November 27, 2021 at 01:40AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Afrika Selatan Sebut Larangan Perjalanan Tak Beralasan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.