Sebanyak 113 siswa dan guru positif Covid-19 dari klaster Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu (IT) di Pekanbaru, Riau. Mereka kini menjalani isolasi di asrama Komplek Sekolah, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.
Pihak sekolah telah memisah mereka yang positif Covid-19 dengan sejumlah siswa dan guru yang dinyatakan negatif menurut uji swab massal pada, Jumat (25/11) kemarin.
"Isolasi di kompleks sekolah yang mempunyai 2 tower, dengan pemisahan yang positif di tower 1 dan negatif di tower 2," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, kepada CNNIndonesia.com, Minggu (28/11).
Mimi menjelaskan, dari 340 kontak erat yang dilakukan uji swab, sebanyak 113 terkonfirmasi Covid-19, sedangkan 225 orang dinyatakan negatif.
"Sedangkan hasil (uji swab) dua orang lagi dalam pemengulangan (pemeriksaan)," jelasnya.
Dinas Kesehatan Riau semula telah mengusulkan agar siswa dan guru terkonfirmasi Covid-19 diisolasi di fasilitas isolasi terpadu milik pemerintah.
Namun, atas dasar berbagai pertimbangan, pihak sekolah tetap menginginkan siswa dan guru diisolasi di asrama yang berada di komplek sekolah.
Walaupun demikian, Satgas Covid-19 turut mengerahkan tim medis membantu penanganan siswa dan guru positif Covid-19 yang menjalani isolasi di sekolah tersebut.
"Ada tim medis (siaga) 24 jam," kata Mimi.
Dinas Kesehatan Riau memantau kondisi siswa dan guru saat ini dalam kondisi baik. Mereka yang positif Covid-19 hanya bergejala ringan hingga tanpa gejala.
Sebagai informasi, kasus Covid-19 muncul di lingkungan sekolah berawal dari adanya tiga siswa mengeluh demam pilek. Saat dilakukan pemeriksaan, ketiga siswa positif Covid-19.
Pihak sekolah kemudian melakukan penelusuran (tracing) terhadap kontak erat. Saat dilakukan uji swab massal terhadap siswa dan guru, didapati 54 positif Covid-19 pada Jumat (26/11).
Jumlah siswa dan guru terkonfirmasi bertambah hingga 113 orang pada Sabtu (17/11).
"Bermula dari tiga orang, kemudian dilakukan tracing ke seluruh kontak erat yang ada di sekolah bahkan akan dilakukan apabila ada berkontak dengan di luar," jelasnya.
Berdasarkan aturan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang sekolah tatap muka, Dinas Kesehatan meminta sekolah tersebut menghentikan aktivitas belajar tatap muka hingga kondisi benar-benar normal.
"Kita melaksanakan apa yang tertuang dalam SKB 4 Menteri. Dan saya juga sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk melakukan pengawasan," tuturnya.
(rnf/kid)https://ift.tt/3rcbtAS
November 29, 2021 at 04:14AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Klaster Sekolah di Pekanbaru, 113 Siswa dan Guru Diisolasi di Asrama"
Posting Komentar