Konsep ini membuat banyak bar di atas atap atau rooftop bar bermunculan. Kongko sembari menikmati city light menjadi konsepnya.
Di Indonesia wisata city light bukan hanya menjadi monopoli Jakarta, karena saat ini sejumlah objek wisata di daerah telah "disulap" menjadi lebih bercahaya.Jembatan Sei Carang di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dan Jemabatan Mahkota II di Samarinda, Kalimantan Timur, merupakan beberapa diantaranya.
Jembatan Sei Carang yang sepanjang 225 meter dan Jembatan Jembatan Mahkota II yang sepanjang 1,4 kilometer dihiasi oleh lampu LED yang terkoneksi dinamis.
Proyek ini merupakan kerja sama pemerintah kota setempat dengan perusahaan tata cahaya asal Eropa, Signify.
Sejak matahari terbenam kedua jembatan ini mulai memancarkan cahaya yang berganti warna setiap menitnya.
Wajah baru dua jembatan ini tentu saja semakin membuat bangga masyarakat sekitar akan ikon kotanya.
![]() |
Geliat pariwisata juga semakin terasa, dengan munculnya lapak-lapak pedagang kaki lima di sekitar jembatan yang menawarkan jajanan untuk turis.
Pemerintah Samarinda bahkan membangun area pandang sebagai area khusus bagi PKL dan turis yang ingin menikmati Jembatan Mahkota II yang merupakan jembatan terpanjang di Kalimantan Timur.
Rami Hajjar, Country Leader Signify Indonesia, mengatakan kalau tata cahaya menjadi era baru dalam tata kota.
"Tata cahaya memberi makna baru untuk arsitektur yang lebih dinamis. Konsep ini menggairahkan kawasan yang di sekitarnya," kata Hajjar dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis (28/3).
Selain di Indonesia, konsep mempercantik bangunan bersejarah dengan cahaya telah banyak diterapkan oleh negara lain, seperti Jembatan Zakim di Boston (AS), Masjid Merkez Nur di Kirikkale (Turki), dan Shanghai Bund di Shanghai (China).
[Gambas:Video CNN]
(agr/ard)
https://ift.tt/2UZw3l7
March 28, 2019 at 09:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dua Jembatan di Indonesia Bercahaya Kala Malam"
Posting Komentar