Ia mengakui era kepemimpinannya belum mampu mewujudkan konsolidasi. Ia menjelaskan konsolidasi tidak terjadi karena membutuhkan waktu lebih. Kemudian keputusan konsolidasi merupakan keputusan yang dikuasai oleh pemegang saham operator.
"Ini memang perlu waktu, terutama dari sisi pemegang saham pengendali. Di sisi lain, pemerintah juga harus menyiapkan frekuensinya, meskipun sudah ada gambarannya," kata Rudiantara saat ditemui di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (22/10).
Beberapa waktu lalu, Rudiantara mengakui konsolidasi operator dilakukan demi kesehatan industri telekomunikasi merupakan hutangnya sejak 2015 silam."Ini juga jadi pekerjaan rumah berikutnya soal konsolidasi. konsolidasi tidak akan bisa membangun infrastruktur tidak akan bisa tercapai dengan efisien," kata Rudiantara saat ditemui di rumah dinas Menkominfo, di Jakarta Selatan, Kamis (17/10).
Operator seringkali mengungkapkan ingin melakukan konsolidasi. Akan tetapi, ada beberapa kendala sehingga operator tidak mau melakukan konsolidasi.
"Mereka (operator) bilangnya mau konsolidasi. orang saya berapa kali ketemu sama pemegang sahamnya. Mohon maaf ini yang ada yang ego. Nanti kalau konsolidasi siapa yang jadi pemimpinnya saya atau dia kan itu. terus kalau konsolidasi, valuasinya berapa," ujarnya.
Konsolidasi dianggap akan menyehatkan industri telekomunikasi di Indonesia yang saat ini dianggap terlalu banyak. Banyaknya operator membuat servis dan jaringan yang buruk sebagai dampak perang harga.Operator harus mengurangi biaya-biaya dalam servis dan jaringan demi memberikan harga murah kepada konsumen. (jnp/evn)
https://ift.tt/2oW0EoW
October 23, 2019 at 02:07PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rudiantara Singgung PR Konsolidasi Operator Buat Menteri Baru"
Posting Komentar