Nama Saifullah Yusuf atau Gus Ipul secara mengejutkan diusung menjadi calon Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur di Pilkada 2020. Kabar ini mengejutkan lantaran sebelumnya Gus Ipul menduduki jabatan yang lebih mentereng: Menteri dan Wakil Gubernur Jatim.
Ia bahkan sempat mencalonkan diri jadi Gubernur Jatim di Pilkada 2018 sebelum kalah dari Gubernur saat ini, Khofifah Indar Parawansa.
Gus Ipul menjadi Wagub Jatim selama dua periode sejak 2008 hingga 2018 mendampingi gubernur Soekarwo.
Pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 28 Agustus 1964 ini adalah aktivis Nahdlatul Ulama (NU). Selain sempat menjadi asisten pribadi KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), yang juga pamannya sendiri, Gus Ipul pernah jadi Ketua Umum GP Anshor selama dua periode.
Gus Ipul mengawali karirnya politiknya sebagai anggota DPR pada 1999-2001. Saat itu ia masih jadi kader PDIP. Ia kemudian keluar partai berlambang banteng itu dan bergabung dengan PKB.
Di PKB, Gus Ipul pernah menduduki jabatan strategis yakni Sekretaris Jenderal PKB pada 2002.
Karirnya kemudian berlanjut ke tingkat eksekutif. Cicit pendiri NU, KH Bisri Syansuri, itu diangkat menjadi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 2004.
Namun, d itengah Gus Ipul menjabat, ia di-reshuffle pada Mei 2007. Pencopotan dirinya dikaitkan dengan konflik di dalam tubuh PKB.
Tahun 2008 ia bersama Sokarwo maju di Pilkada Jatim dan menang. Sukses di periode pertama, Pakde Karwo - Gus Ipul mengulangi keberhasilnya di Pilkada Jatim 2014. Keduanya lalu langgeng memimpin Jatim hingga akhir periode 2014-2019.
Di sela itu, pada tahun 2018, Gus Ipul juga sempat maju sebagai calon gubernur Jawa Timur bersama Puti Guntur Soekarno, pada Pilkada 2018 lalu. Namun ia kalah dari Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak.
Calon Wali Kota Pasuruan
Usai gagal di Pilkada Jatim, nama Gus Ipul kini kembali muncul dalam pencalonannya sebagai calon wali kota Pasuruan, pada Pilkada 2020 mendatang.
Kini, salah satu ketua PBNU itu pun telah resmi mengantongi rekomendasi dari partai PKB. Partai Golkar juga santer dikabarkan bakal memberikan dukungan kepadanya.
Salah satu Ketua PBNU itu mengatakan, usulan tersebut merupakan amanah. Ia pun ingin memastikan lebih dulu apakah dirinya benar-benar mampu memegang kepercayaan tersebut di Pasuruan.
Dalam sebuah wawancara, Gus Ipul mengatakan, bahwa keputusannya kembali ke tanah kelahirannya sebagai calon wali kota, adalah amanah dari para ulama dan kiai. Menurutnya, amanah bukanlah soal besar atau kecil.
"Amanah itu tidak soal besar atau kecil, di sana atau di sini, tapi amanah ini sesuatu yang harus kita pegang dan bisa mengukur, mampu gak saya yang diberi amanah itu," katanya.
Terkait pencalonannya di Pilkada Pasuruan, Gus Ipul kemudian mengajukan pengunduran diri dari Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Holding.
"Ya, saya ajukan pengunduran diri karena aturannya memang begitu," kata Gus Ipul seperti dilansir dari Antara.
Pada Pilkada Kota Pasuruan 9 Desember 2020, Gus Ipul yang berpasangan dengan Adi Wibowo telah direkomendasi sejumlah partai politik koalisi, yakni PKB, Golkar dan PKS.
Selain itu, PAN dan PPP juga dikabarkan memberikan dukungan serta mengusung pasangan Gus Ipul-Adi Wibowo.
Menurut Gus Ipul, keputusannya untuk maju setelah menerima banyak masukan dari berbagai kalangan masyarakat yang ada di Kota Pasuruan.
"Kami ingin melihat Kota Pasuruan lebih cepat kemajuannya dan pembangunan akan dipercepat. Nanti akan kami elaborasikan dengan Mas Adi Wibowo," ucapnya.
Gus Ipul juga mengatakan akan bekerja keras dalam pilkada kali ini sebab diakuinya tak ada perjuangan yang ringan sehingga perlu bersinergi untuk menjadikan daerah menjadi lebih baik.
(frd/sur)https://ift.tt/3jumOVE
August 31, 2020 at 08:11AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jalan Karier Politik Gus Ipul: Menteri, Wagub, Kini Cawalkot"
Posting Komentar