Kencan online tak melulu soal berbagi dan saling merayu melalui pesan teks, tapi juga berbincang tatap muka melalui video. Sebuah survei teranyar menemukan, video dating bisa jadi konsep kencan di masa depan.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Lunch Actually-sebuah aplikasi kencan-menemukan, sebanyak 65 persen pria lajang dan 57 persen perempuan pernah mencoba video dating.
"Alasannya [menggunakan video dating] beda-beda antara pria dan perempuan," ujar salah satu pendiri Lunch Actually, Violet Lim, dalam konferensi pers peluncuran hasil survei, Selasa (10/10).
Bagi perempuan, video dating dirasa lebih menghemat waktu dan tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk perjalanan menemui calon pasangan (59 persen). Video dating juga dinilai dapat menyaring orang-orang yang benar-benar diinginkan secara fisik (51 persen).
Sedangkan bagi pria, sebagian besar (57 persen) menganggap video dating jadi pengalaman baru yang menyenangkan dalam kencan. Selebihnya, sebanyak 51 persen menganggap video dating sebagai bentuk efisiensi waktu.
Kehadiran video dating, lanjut Lim, jadi pilihan terbaik di tengah pandemi. Lewat video dating, seseorang jadi memiliki cara lain untuk menyaring orang yang bisa ditemuinya secara langsung.
Tak hanya itu, video dating juga dilakukan seperti halnya kencan 'offline' yang memperhitungkan lokasi dan waktu. Setengah responden pria dan perempuan merasa begitu memperhatikan lokasi kencan virtual.
"Saya bisa menyimpulkan, video dating jadi pilihan, alternatif hebat untuk berkencan di masa mendatang," imbuh Lim.
Lunch Actually melakukan survei terhadap 4.300 responden di 5 negara yakni, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Hongkong. Survei dilakukan selama dua minggu dengan mengumpulkan data lewat email, Facebook, Instagram dan LinkedIn.
Alternatif Penjajakan Awal
Salah satu pengguna video dating, Aditya, mengungkapkan bahwa berkencan via video merupakan alternatif yang ia pilih saat pandemi datang.
Dia mengakui bahwa video dating memang tidak senyata pengalaman berkencan tatap muka. Namun, cara ini dianggap cukup efektif untuk penjajakan awal dan menjaga keamanan serta keselamatan dari penularan virus corona.
"Awalnya kami memang kenal lewat aplikasi kencan online lalu berlanjut ke pesan singkat. Sempat beberapa kali ingin bertemu langsung, tapi dia cukup parno dengan kondisi sekarang ini," kata Aditya saat berbincang dengan CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Aditya lanjut mengatakan, "Jadi untuk sekarang, ini cara yang paling efektif juga. Kayak lagi LDR aja sih gue anggapnya. Memang kadang kurang seru tapi ya pintar-pintarnya aja menyiasati kayak sambil nonton film bareng terus diskusi setelahnya."
Sementara itu, Gabriella menilai video dating merupakan salah satu opsi penjajakan dalam memulai hubungan.
"Buat gue video dating salah satu cara untuk mengenal orang ini sih sebelum ketemu langsung. Memang agak canggung awalnya, tapi ketika udah klik lewat ini nantinya malah lebih enak pas ketemu langsung," ujarnya saat dihubungi terpisah.
Terlepas dari tren video dating, psikolog Roslina Verauli melihat bahwa penggunaan aplikasi kencan memang masih mendominasi tren kencan tahun depan dan masa berikutnya.
"Jadi kondisi ini ini terpengaruh dengan suatu situasi sosiokultural dan global yang ada. Sejak era digital, para digital native memang memanfaatkan aspek-aspek digital dalam kehidupan termasuk dating," katanya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kondisi ini sebenarnya sudah berlangsung lama. Hanya saja, situasi pandemi Covid-19 turut mendorong penggunaannya yang semakin tinggi.
"Makanya selama satu dua dekade terakhir, kencan online lagi dan selalu marak. Dan kalau dilihat situasi pandemi sekarang, dengan semua orang terbatas dan dibatasi memang pada akhirnya aplikasi kencan online jadi salah satu media untuk bertemu dengan pasangan," tambahnya.
Agar Video Dating Menyenangkan
Video dating terkesan monoton karena terbatas layar. Sebenarnya Anda bisa menyiasati agar kencan tetap menyenangkan meski tidak bertemu secara fisik.
Psikolog klinis dewasa, Rekeba Pinaima, menyarankan untuk memaksimalkan kencan tak hanya lewat penampilan, tapi juga gestur tubuh dan ekspresi wajah.
Rebeka juga kerap mendapati banyak orang yang kurang mengeksplorasi bahan pertanyaan atau topik obrolan. "Kalau pertanyaan berkaitan tentang keseharian, itu biasa saja. Coba ajukan pertanyaan yang lebih menarik," kata dia.
Sedangkan Lim memberikan saran untuk menyiapkan minuman. Seperti saat kencan offline, biasanya makanan atau minuman yang dipesan jadi permulaan obrolan yang baik. Anda dan teman kencan akan saling bertanya tentang pilihan minuman atau makanan.
Selain itu, kenapa tidak merancang 'theme date' alias kencan dengan tema khusus. Saat bercakap lewat teks, mungkin Anda menemukan kesamaan dengan teman kencan semisal kesukaan akan film atau anime tertentu. Saat kencan, coba implementasikan apa yang disukai jadi tema kencan.
"Bisa pakai dresscode, pakai zoom background, ini bagus untuk memulai pembicaraan dan beri dia kesempatan untuk memperkenalkan diri lebih dalam," imbuhnya.
(els/asr)https://ift.tt/2X6q40w
January 03, 2021 at 11:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Video Dating Diprediksi Bakal Jadi Masa Depan Kencan Modern"
Posting Komentar