Ketika mendengar kata Cicadas, penduduk Jawa Barat pasti langsung membayangkan salah satu kelurahan di Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, yakni kelurahan Cicadas.
Meski tidak salah, tetapi Cicadas juga merujuk pada nama dari serangga yang termasuk ke dalam keluarga jangkrik yaitu Cicadas atau tonggeret.
Cicadas atau tonggeret merupakan serangga bersayap yang menghasilkan suara mendengung keras yang dapat didengar sepanjang musim panas, dan mereka hidup di setiap benua kecuali di Antartika.
Cicadas juga merupakan serangga penanda pergantian musim, ia muncul setiap tahun pada akhir Juni hingga Agustus.
Ciri fisik
Ada sekitar 3.400 spesies tonggeret, tujuh di antaranya adalah tonggeret berkala (tiga spesies tonggeret 17 tahun dan empat spesies tonggeret 13 tahun) seperti dilansir dari LiveScience. Semua tonggeret memiliki mata yang besar dan menonjol, mata tersebut biasanya hitam atau hijau di tonggeret tahunan, dan biasanya merah terang di tonggeret berkala.
Dalam kasus yang jarang terjadi, mata tonggeret berkala bisa berwarna putih, biru, kuning, atau bahkan beraneka warna.
Tubuh tonggeret bisa padat atau berpola dalam nuansa hitam, coklat dan hijau, dan panjangnya rata-rata sekitar 1,75 inci. Sedangkan tonggeret berkala berwarna hitam pekat dan sedikit lebih kecil daripada tonggeret tahunan, berukuran sekitar 0,75 hingga 1,25 inci.
Sayap tonggeret berurat dan transparan, dan urat yang lebih gelap di dekat ujung sayap pada beberapa spesies membentuk huruf "W". Mereka tidak memiliki penyengat dan tidak memiliki mulut pengunyah, sehingga mereka tidak dapat menggigit.
Betina dewasa memiliki ovipositor yang tajam, organ mirip stilus untuk bertelur, dan jantan memiliki tymbal berusuk pada segmen perut pertama. Ketika jantan dengan cepat mengembang dan mengecilkan tymbal mereka, getaran menghasilkan lagu musim panas yang khas.
Nimfa berwarna putih dan menyerupai semut atau rayap. Mereka tumbuh di bawah tanah dengan berganti kulit melalui beberapa tahap nimfa yang disebut instar. Selama tahap instar terakhir, nimfa muncul dari liang mereka.
Tahap nimfa di atas permukaan tanah ini tidak bersayap dengan kerangka luar berwarna coklat muda dan tungkai depan besar yang digunakannya untuk menambatkan dirinya ke pohon, tanaman atau rerumputan tinggi.
Cara Bereproduksi
Suara dengungan keras yang dihasilkan tonggeret adalah panggilan kawin. Tonggeret jantan bernyanyi bersama dalam paduan suara dengan menggetarkan tymbal mereka, dan lagu tersebut menarik jantan dan betina yang berkumpul bersama untuk kawin. Setelah kawin, jantan mati dan betina mulai bertelur.
Tonggeret biasanya bertelur sebanyak kira-kira 20 telur sekaligus yang mereka masukkan ke dalam celah di cabang-cabang pohon dengan ovipositornya.
Telur menetas dalam waktu enam sampai 10 minggu, dan nimfa jatuh dari cabang ke tanah, menggali ke dalam tanah dan menyedot nutrisi dari akar tanaman.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
Mengenal Cicadas, Serangga Mirip Nama Kelurahan di Bandung
BACA HALAMAN BERIKUTNYAhttps://ift.tt/3mkiRWI
October 04, 2021 at 04:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mengenal Cicadas, Serangga Mirip Nama Kelurahan di Bandung"
Posting Komentar