
Nama Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sorotan publik terutama di Jawa Timur terkait rencana pendirian Museum SBY-Ani di Pacitan yang diduga mendapat kucuran dana sebesar Rp9 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sejumlah netizen di Twitter pun mencibir. Mereka menilai pembangunan museum itu tak memiliki urgensi sehingga berhak mendapatkan bantuan anggaran dari Pemprov Jatim.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono mengonfirmasi soal anggaran dari Pemprov. Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Pacitan lah yang mengajukan permohonan dana hibah sebesar Rp9 M, sejak 2019.
"Pengajuannya 2019," kata Heru, saat dikonfirmasi, Rabu (17/2).
Anggaran itu sendiri, lanjut Heru, merupakan hibah bantuan keuangan (bk). Meski demikian dana hibah itu masih berada di APBD Kabupaten, dan belum dikucurkan hingga sekarang ke Museum SBY di Pacitan.
"Hibah itu belum diluncurkan uangnya, belum dipergunakan sampai sekarang, masih di APBD Pacitan karena ada hal-hal yang harus dicukupi, uangnya masih utuh Rp9 M," ucapnya.
Jika Pemkab Pacitan ingin mencairkan dana itu, Heru mengatakan harus dipenuhi sejumlah persyaratan dan perlengkapan terlebih dahulu. Pasalnya, kata Heru, dana hibah sebesar Rp9 M tersebut pun sejatinya tidak hanya diperuntukkan untuk Museum SBY-Ani saja, tetapi juga untuk hal lain.
"Kalau uang itu mau dihibahkan ke Museum (SBY) harus ada kelengkapan lain," ujar dia.
Terpisah, Bendahara Umum Partai Demokrat, Renville Antonio, mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah meminta hibah tersebut ke pihak Pemprov Jatim. SBY diketahui sebagai pendiri dan pernah memimpin Demokrat sebagai Ketua Umum.
Kendati demikian, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemprov Jatim dan Pemkab Pacitan, yang sudah membantu dan memberikan perhatian dalam pembangunan museum tersebut.
"Pak SBY tidak pernah meminta. Jadi, ini murni. Kita berterima kasih kepada pemerintah provinsi dan kabupaten atas dorongan beliau membantu," kata Renville saat dikonfirmasi.
Menurutnya, pembangunan museum ini bermula dari niat dan keinginan Yayasan Yudhoyono (Yudhoyono Foundation), untuk membantu Kabupaten Pacitan agar memiliki destinasi wisata edukasi yang baru.
"Museum ini cukup baik yang nanti bisa menjadi salah satu destinasi wisata pendidikan maupun lainnya," ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya menilai andai ada bantuan atau hibah pemerintah daerah kepada yayasan, maka hal itu merupakan sesuatu yang wajar. Apalagi, sambungnya, peruntukkannya bagi destinasi wisata edukasi.
"Ini murni bantuan dan sepanjang pengetahuan saya itu dibolehkan. Karena ini membantu yayasan apalagi ini [museum] presiden," katanya perihal museum SBY di Pacitan.
Renville sendiri, juga mengaku heran mengapa pembangunan Museum SBY-Ani ini mendadak ramai jadi sorotan publik sekarang ini, berdekatan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pacitan. Padahal pembangunannya sudah dimulai awal 2020 silam.
"Saya juga heran ketika ada ramai-ramai apalagi ramainya dipas-paskan dengan kedatangan presiden. Padahal, ini sudah cukup lama dan semuanya sudah sesuai mekanisme," katanya.
Diketahui, baru-baru ini Jokowi telah melakukan kunjungan kerja ke Pacitan. Kedatangannya ke daerah kelahiran SBY itu adalah untuk meresmikan Bendungan Tukul pada Minggu, 14 Februari 2020.
(frd/kid)https://ift.tt/3jSbJiM
February 17, 2021 at 10:11AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gaduh Hibah Rp9 M Pemprov Jatim untuk Museum SBY di Pacitan"
Posting Komentar