Manchester United masih mengikuti tiga kompetisi, yakni Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Europa. Melihat Man Utd sejauh ini, kompetisi terakhir menjadi target yang paling realistis.
Besok lusa, Jumat (19/2) dini hari waktu Indonesia, Setan Merah akan main di Stadion Allianz Arena (kandang Juventus) melawan Real Socieded di leg pertama babak 32 besar Liga Europa. Mereka harus meraih hasil maksimal sebagai awal kampanye menuntaskan misi jawara kompetisi Eropa kasta kedua tersebut.
Man Utd sejak Desember 2020 mulai tampil baik dan konsisten. Mereka sempat menguasai puncak klasemen Liga Inggris sampai beberapa pekan. Namun belakangan inkonsistensi mulai kembali melanda.
Dalam enam laga terakhir di semua ajang, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer baru menang dua kali, sekali kalah, dan tumbang dua kali. Detailnya, kalah, seri, menang, seri, menang, lalu seri lagi.
Terakhir mereka ditahan imbang tim papan bawah West Bromwich Albion 1-1 di pekan ke-24 Liga Inggris.
Tentu saja hasil yang tak konsisten, khususnya di liga, membuat mereka agak sulit mengejar rival sekota Manchester City yang kokoh di puncak klasemen. Saat ini Man Utd ada di posisi kedua dengan 46 poin.
![]() |
Hasil-hasil kurang memuaskan itu membuat gap kedua tim menjadi tujuh angka, dimana The Citiziens punya satu laga lebih sedikit yang mana bukan tak mungkin jaraknya bisa makin lebar menjadi 10 poin.
Melihat kondisi itu, target juara Liga Inggris menjadi agak mustahil buat Manchester merah. Sebab pasukan Pep Guardiola tengah sangat on fire. Konsisten meraih hasil maksimal menjadi kunci mereka ada di tempat teratas.
Tengok saja catatannya, Man City belum pernah kalah dalam 23 laga terakhir di semua kompetisi, 16 di antaranya merupakan kemenangan beruntun. Khusus di Liga Inggris mereka tak pernah kalah di 15 laga terakhir sejak ditekuk Tottenham Hotspur 2-0 pada 21 November 2020 lalu.
Artinya, Man City tak pernah melepas pedal gasnya sejak kekalahan itu hingga hari ini. Mereka bahkan sangat berpeluang lari sendirian di sisa laga Liga Inggris hingga akhir musim.
Bagaimanapun juga Man City kini yang jauh lebih difavoritkan ketimbang Man Utd karena persoalan konsistensi permainan yang berujung pada hasil akhir.
Sementara di ajang Piala FA, Man Utd sejatinya masih punya peluang. Mereka kini telah sampai pada fase perempat final dan akan menantang tuan rumah Leicester pada pertengahan bulan depan.
Hanya saja ajang ini juga agak sulit menjadi target. Lagi-lagi karena masalah konsistensi permainan. Pada babak perdelapan final, Man Utd harus bersusah payah mengalahkan West Ham United. Mereka harus menunggu hingga babak ekstra time ketika Scott McTominay mencetak gol di menit 97 untuk memastikan kemenangan.
Apalagi di ajang ini juga masih ada tim-tim besar macam Man City dan Chelsea yang bisa bertemu Man Utd jika berhasil melewati hadangan Leicester.
Karena itu, Liga Europa menjadi target yang paling realistis saat ini bagi Man Utd. Apalagi Red Devils lumayan jago di kompetisi 'malam Jumat' tersebut.
Sejak Alex Ferguson pensiun pada 2013 lalu, Marcus Rashfod cs sudah tiga kali berkompetisi di Liga Europa dalam lima tahun terakhir. Dari tiga kali tampil, Man Utd sekali juara saat ditangani Jose Mourinho pada 2016/2017.
Bahkan keikutsertaannya yang terakhir cukup bagus, yakni sampai semifinal sebelum dikandaskan Sevilla.
Rotasi Ole Mulai Tak Efektif
BACA HALAMAN BERIKUTNYAhttps://ift.tt/2Nx1Rii
February 18, 2021 at 09:16AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Juara Liga Europa, Mimpi Paling Realistis Man Utd"
Posting Komentar