UEFA dikabarkan tengah menjajaki kerjasama investor baru, sebuah perusahaan investasi Centricus Asset Management untuk menghentikan rencana European Super League.
Dikutip dari Aljazeera UEFA akan bekerja dengan Centricus dalam rencana untuk mendanai Liga Champions Kerja senilai 6 miliar euro atau sekitar Rp105 triliun.
Negosiasi tersebut disebut sedang berlangsung. Akan tetapi, sejauh ini perwakilan Centricus maupun UEFA masih belum berkomentar.
Namun, salah satu sumber rahasia menyatakan Centricus telah melakukan pembicaraan dengan UEFA.
Perusahaan investasi tersebut telah membahas paket awal sekitar 4,2 miliar euro, yang dinaikkan menjadi 6 miliar euro menyusul rencana digelarnya European Super League yang dianggap sebagai pesaing Liga Champions.
Sementara itu, European Super League yang dibiayai oleh JPMorgan Chase & Co, telah menuai kritik keras dari liga-liga top Eropa dan juga para politikus.
Bahkan, UEFA mengancam tim yang terlibat Super League akan dilarang tampil di kompetisi domestik dan denda hingga 60 miliar euro atau setara dengan Rp1.046 triliun.
Sementara pemain yang terlibat di Super League akan dilarang bermain untuk tim nasional di turnamen internasional.
![]() |
Sekelompok klub sepak bola terkaya di dunia, termasuk Manchester United dan Real Madrid, telah mengumumkan rencana untuk menggelar European Super League pada Minggu (18/4) lalu.
Selain dua klub tersebut terdapat Barcelona, Atletico Madrid, Liverpool, Manchester City, Arsenal, Chelsea, Tottenham Hotspur, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan yang termasuk menjadi Klub Pendiri European Super League. Tiga klub lagi akan menyusul sebagai Klub Pendiri.
Kompetisi ini nantinya akan diikuti 20 klub Eropa. 15 Klub Pendiri menjadi tim permanen di Super League, sedangkan lima lainnya akan diambil berdasarkan performa klub di setiap tahun.
(sry)https://ift.tt/3ejYe90
April 20, 2021 at 08:05AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hentikan Super League, UEFA Gandeng Investor Baru"
Posting Komentar