Mimpi timnas Italia untuk juara Euro 2020 (Euro 2021) bakal dihadapkan pada tantangan besar bernama timnas Spanyol di babak semifinal.
Italia menjejakkan kaki di semifinal Euro 2020 (Euro 2021) setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Meski hal tersebut merupakan lompatan besar, Italia tentu tidak akan berpuas diri.
Italia punya peluang bagus untuk mengakhiri turnamen ini dengan trofi di tangan sekaligus jadi trofi Piala Eropa kedua dalam sejarah.
Sejak kualifikasi Piala Eropa, Roberto Mancini sudah menunjukkan Italia di tangannya bisa berubah jadi tim yang spesial dan berbeda dibandingkan era kelam saat mereka gagal ke Rusia. Performa bagus itu terus berlanjut sepanjang gelaran Euro 2020 sampai akhirnya Italia tiba di empat besar.
Dalam duel lawan Spanyol, Italia akan menghadapi tim dengan kontrol dan penguasaan bola yang bagus. Dari statistik yang ada, Spanyol adalah tim nomor satu dalam penguasaan bola dengan catatan rata-rata 67,2 persen. Sementara itu Italia ada di posisi ketiga dengan torehan 55,8 persen.
![]() |
Namun Spanyol belum bertemu tim seperti Italia yang juga punya Jorginho, Marco Verratti, dan Nicolo Barella di lini tengah.
Jorginho dan kawan-kawan bakal jadi lawan yang sepadan untuk Sergio Busquets dan kawan-kawan di laga nanti. Dalam perjalanan Italia, kualitas Jorginho dan Verratti sebagai jenderal permainan sudah jelas terlihat.
Kemenangan di lini tengah bisa jadi salah satu kunci alur pertandingan di laga ini berjalan.
Pada persiapan menghadapi duel perebutan bola tersebut, Italia setidaknya diuntungkan oleh kondisi stamina dan fisik mereka dibandingkan Spanyol. Spanyol menjejakkan kaki ke semifinal dengan memainkan dua laga selama 120 menit, plus satu adu penalti.
Sedangkan Italia hanya satu kali memainkan duel 120 menit dan mereka bisa memenangkan laga lawan Belgia di waktu normal. Perbedaan kecil ini bisa jadi berarti besar dalam duel sengit nanti.
Tak hanya itu, Italia di tangan Mancini adalah Italia yang tak akan menunggu duduk dan diam bertahan. Italia bakal terus mencoba menyerang dan menekan pertahanan lawan.
Mancini juga sejauh ini terbilang piawai dalam rotasi tim. Ia bisa membaca arah pertandingan dan banyak keputusan pergantian yang dilakukannya berbuah manis serta berujung kemenangan di tangan.
![]() |
Contoh paling jelas tentu di laga lawan Austria saat para pemain cadangan berperan jadi bintang kemenangan.
Tetapi Italia memang dirugikan oleh kehilangan Leonardo Spinazzola yang mengalami cedera parah. Ketidakhadiran Spinazzola membuat kekuatan serangan Italia di sisi kiri berkurang drastis.
Kombinasi Spinazzola dan Lorenzo Insigne terbukti efektif meredam permainan lawan.
Seiring ketidakhadiran Spinazzola, bek kiri yang bakal dipasang nanti harus bisa menyajikan permainan agresif dan tak kenal lelah. Dengan ikut aktif membantu serangan, hal itu juga berarti Insigne bakal punya ruang lebih terbuka untuk melakukan penetrasi serangan.
Dari gaya main, Italia dan Spanyol bakal punya gaya yang serupa, terutama dari full back yang aktif menyerang. Situasi ini bisa jadi peluang ataupun bumerang bagi kedua tim.
Kemenangan atas Belgia membuktikan Italia bisa mengalahkan tim bertabur bintang. Di duel lawan Belgia, Italia bisa menunjukkan bahwa mereka tidak kalah kualitas dengan tim yang punya sederet pemain papan atas.
Masuk semifinal Euro 2020 (Euro 2021), sudah tentu kualitas lawan akan semakin meningkat bagi Italia.
Laga nanti adalah pembuktian bagi skuad Mancini. Dengan segala performa yang ditunjukkan sampai saat ini, Spanyol harus bisa jadi batu loncatan Italia untuk menuju ke final dan mempertahankan mimpi juara.
Namun bila mereka lengah, Spanyol justru akan menjadi batu sandungan dan membuyarkan mimpi manis Italia yang sudah dirajut selama ini.
Baca lanjutan berita di halaman berikut >>>
Spanyol Tak Boleh Buang Banyak Peluang
BACA HALAMAN BERIKUTNYAhttps://ift.tt/2Vc006r
July 06, 2021 at 07:15AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Italia dan Batu Loncatan Bernama Spanyol di Euro 2020"
Posting Komentar