Peringatan Ahli soal Bahaya Obat Azitromisin untuk Covid-19

Jakarta, CNN Indonesia --

Dokter asal Amerika Serikat, Faheem Younus memperingatkan agar pasien Covid-19 tidak menggunakan obat Azithromycin atau Azitromisin karena dapat menyebabkan risiko berbahaya.

"Azitromisin tidak mencegah atau menyembuhkan varian Covid-19 apa pun. Namun, dapat menyebabkan aritmia jantung yang fatal. Jangan diambil untuk Covid. Ini memiliki lebih banyak risiko daripada manfaat," kata Faheem melalui cuitannya di Twitter, pada Sabtu (17/7) malam.

Azitromisin merupakan antiobiotik dengan potensi antivirus dan anti inflamasi yang sudah digunakan untuk Covid-19 tapi belum memiliki cukup bukti akan efektivitas dan keamanannya.


Dalam cuitannya, pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health AS itu juga melampirkan riset yang diterbitkan dalam situs The Lancet mengenai uji klinik penggunaan Azithromycin atau Azitromisin untuk pasien di Inggris.

Analisa dilakukan dengan mengikutsertakan pasien yang rentan risiko dampak covid-19. Sebanyak 526 pasien diberikan pengobatan dengan azitromisin, 862 dengan pengobatan biasa, dan 823 dengan intervensi medis.

Setelah dilakukan perbandingan terhadap pengobatan dengan azitromisin dan pengobatan biasa, riset menemukan tidak ada perbedaan antara kedua kelompok tersebut.

"Kami tidak menemukan bukti manfaat pengobatan dalam kelompok azitromisin plus perawatan biasa dalam waktu pengurangan gejala pertama, waktu pengurangan gejala yang berkelanjutan, dan waktu pengurangan awal keparahan gejala," tulis riset tersebut.

Riset justru mendapati satu peserta uji klinik mengalami efek samping dari Azitromisin dan mengundurkan diri dari penelitian. Ringkasan riset tidak menyebutkan bentuk efek samping yang dialami peserta.

Sebelumnya, lima organisasi profesi bidang medis di Indonesia juga tidak merekomendasikan penggunaan Azitromisin untuk covid-19. Hal ini disampaikan melalui 'Revisi Protokol Tatalaksana Covid-19' yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Organisasi profesi tersebut terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Kami sudah mengusulkan ke pemerintah, karena dari organisasi profesi sudah mereview berdasarkan riset luar negeri maupun kajian di berbagai organisasi seperti WHO maupun FDA. Itu menunjukkan bahwa Oseltamivir maupun Azitromisin saat ini tidak pada tempatnya dalam pelaksanaan (terapi pengobatan) Covid-19," kata Ketua PDPI Agus Dwi Susanto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (16/7).

Sementara Kemenkes masih menggunakan Azithromycin atau Azitromisin untuk pengobatan terapi Covid-19 dengan gejala ringan. Obat itu dibagikan bersama paket obat dan vitamin lain.

(fey/agn)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3kpNquS

July 18, 2021 at 10:23AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Peringatan Ahli soal Bahaya Obat Azitromisin untuk Covid-19"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.