Boeing Simulasi Masalah Peranti Lunak di Lion Air 610

Jakarta, CNN Indonesia -- Pilot Lion Air Boeing 737 Max 8 yang jatuh ke Laut Jawa hanya punya waktu 40 detik untuk menyelamatkan pesawat dari anomali software yang terjadi pada pesawatnya.

Hal ini terungkap dari hasil reka ulang yang dilakukan Boeing atas jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan 610 ke laut Jawa yang terjadi tahun lalu.

Reka ulang ini dilakukan menggunakan simulator yang disediakan Boeing. Dalam simulasi tersebut, Boeing membuat skenario terjadinya kesalahan pembacaan software akibat satu kerusakan sensor. Kerusakan ini membuat perangkat lunak dari pesawat tersebut bermanuver untuk mengatasi kegagalan.

Untuk mematikan kendali otomatis oleh software, pilot mesti mematikannya dengan sebuah tombol yang terdapat pada jempol kemudi pilot. Tombol tersebut dapat mematikan sementara sistem penyeimbang otomatis MCAS (Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver).

Namun, pada kecelakaan Lion Air, pilot telah menekan tombol tersebut sebanyak 24 kali untuk mencegah mereka jatuh, seperti dilansir dari The New York Times.

Tapi berulang kali pula sistem otomatis MCAS kembali menyala. Sistem tersebut melakukan manuver pencegah stall (jatuh) akibat kesalahan data dari sensor utama. Dalam rekaman suara, sesaat sebelum pesawat jatuh, pilot Lion Air bahkan berusaha mengecek manual pesawt untuk mendiagnosa apa yang tengah terjadi.

Sehingga, hanya dengan menonaktifkan sama sekali kendali MCAS yang bisa membuat anomali ini berhenti. Hal ini membutuhkan dua sakelar tambahan pada konsol dan memutar roda konsol untuk benar-benar memulihkan kendali pesawat secara manual.

Namun, Kru Lion Air harus melakukan hal ini sembari menghadapi berbagai suara peringatan, salah satunya adalah perbedaan data sensor yang terlihat pada posisi pilot, maupun co-pilot, dan kebingungan dengan posisi ketinggian mereka.

Pada akhirnya, kru tersebut terus berupaya untuk melawan peringatan MCAS dan berusaha agar hidung pesawat tidak menukik, hingga berujung kecelakaan, seperti dilansir dari Ars Technica.

Pihak-pihak yang bekerja dalam percobaan tidak mengetahui seberapa kuat sistem otomatis tersebut hingga mereka mencoba simulator 737 MAX. Merespon masalah tersebut, Boeing mengajukan pembaruan yang akan memberikan pilot kuasa lebih
dalam mengontrol pesawat.

Dilansir dari The Independent, tiga pihak anonim yang mengerti tentang pertemuan tertutup dalam investigasi ini, meyakinkan bahwa pembaruan nantinya akan memperkecil kemungkinan kekeliruan yang terjadi antara sistem otomatis, dan pilot. (lea/eks)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2CFmUHf

March 28, 2019 at 03:05AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Boeing Simulasi Masalah Peranti Lunak di Lion Air 610"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.