Schiven akan melakukan langkah tersebut apabila Federasi Autombil Internasional (FIA) tidak mengambil langkah apa pun terkait persoalan kemanusiaan yang dialami perempuan yang mengaku sebagai seorang pegawai negeri sipil ini. Najah yang merupakan ibu empat anak itu sudah dipenjara sejak tahun 2017 lalu.
"Jika F1 tidak bertindak, kami harus berbicara dengan orang-orang seperti Lewis Hamilton. Kami harus menatap matanya dan berkata 'Lewis, apakah pantas mendapatkan jutaan poundsterling dan berdiri di atas podium yang mungkin ada di belakang Najah? Dalam jarak kurang dari 24 kilometer seseorang dilecehkan di penjara. Anda, Lewis, memiliki tanggung jawab moral," ujar Scriven seperti dilansir Guardian."Anda tidak dapat memenangkan gelar juara dunia sementara ada pelanggaran hak asasi manusia dan berdiri di negara-negara yang melecehkan orang tanpa menyadari Anda memiliki tanggung jawab moral," ia melanjutkan.
![]() |
Najah dihukum tiga tahun penjara karena mengkritik balapan F1 Bahrain lewat Facebook. Bagi Najah, kini seri balapan F1 di Bahrain hanya pengingat tentang penderitaan dan perjuangan melawan tirani dan penindasan.
Putusan pengadilan kemudian menyatakan Najah bersalah karena mencemarkan nama baik negara, melukai kepentingan, dan citra kerajaan Bahrain di luar negeri.
"Petugas merobek jilbab saya dan berusaha melepaskan pakaian saya, sebelum seorang petugas melakukan pelecehan seksual terhadap saya," tulis Najah.
"Rasa sakit dan penghinaan saat itu akan menghantui saya selama sisa hidup. Semua ini karena saya mengambil sikap menentang negara dan balapan Grand Prix."Lomba F1 Bahrain 2019 yang merupakan seri kedua dalam kalender balapan tahun ini akan berlangsung di Sirkuit Internasional Bahrain, Minggu (31/3). (jal/jun)
https://ift.tt/2OurVHi
March 29, 2019 at 03:20AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hamilton Diminta Bela Ibu yang Mengkritik F1 Bahrain"
Posting Komentar