
Pasalnya, menurut Ma'ruf, seorang santri sebenarnya bisa menjadi apa saja, mulai dari menjadi ulama, kyai hingga menjadi seorang pejabat negara.
"Bisa menjadi bupati, bisa juga menjadi wakil gubernur, banyak wakil gubernur jadi santri sekarang, Jawa Barat wakil gubernurnya santri, Jawa Tengah wakil gubernurnya santri, Jawa Timur gubernurnya santriwati," kata Ma'ruf dalam acara Kongres Santri dan Rapat Kerja Nasional di Jakarta Convention Center, Sabtu (30/3).
Tak hanya menjadi wakil gubernur maupun gubernur, Ma'ruf menyebut bahwa santri juga bisa menjadi seorang cawapres. Ma'ruf pun mencontohkan dirinya yang kini menjadi seorang cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ini santri, tapi bisa jadi calon wakil presiden," ujarnya.
Ma'ruf kemudian menyinggung sosok presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia menyampaikan bahwa Gus Dur menjadi contoh bahwa seorang santri juga bisa menjadi presiden.
Ia pun berharap ke depannya akan ada presiden yang berasal dari kalangan santri. "Karena itu yakin, santri pun bisa jadi presiden, mudah-mudahan ke depan ada lagi presiden dari kalangan santri," ucap Ma'ruf.
Di hadapan ratusan santri, Ma'ruf menuturkan bahwa santri harus siap menjadi apa saja dan siap untuk berkontribusi bagi Indonesia. Terutama, dalam rangka mengawal keutuhan NKRI.
"Karena bagi kita kaum santri, NKRI adalah harga mati," katanya.
[Gambas:Video CNN] (dis/rea)
https://ift.tt/2U5KpnE
March 31, 2019 at 01:10AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ma'ruf Amin: NKRI Harga Mati untuk Santri"
Posting Komentar