"Sekarang udah sadar," kata VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa di lokasi kejadian anjloknya KRL, Kebon Pedas, Tanah Sereal, Bogor, Minggu (10/3).
Eva menjelaskan masinis di rawat dikarenakan khawatir terkena benturan saat insiden anjlok kereta terjadi. Kendati demikian, Eva memastikan kondisi masinis telah berangsur membaik.
Sampai saat ini korban luka tercatat mencapai 19 orang. Pada pukul 15.00, jelas Eva, lima orang korban sudah dipulangkan dan sisanya 14 tersebar di beberapa rumah sakit Bogor seperti RS Salak, RS Hermina, RS Siloam dan Rs PMI Bogor.
Terkait kondisi masinis, pihak RS Salak Kota Bogor membenarkan bahwa pihaknya melakukan perawatan terhadap sang masinis.
"Ya benar," kata Ahim Walka, penjaga Ruangan Kartika 2 Perawatan RS Salak.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) juga telah menjenguk Yakub. Kendati demikian, Budi belum dapat berkomunikasi dengan yang bersangkutan.
"Dokter bilang belum bisa diajak bicara. Semoga semua penumpang yang mengalami luka-luka bisa pulih dengan cepat," ujar Menhub.
![]() |
Menhub memastikan semua biaya perawatan penumpang akan ditanggung sepenuhnya oleh PT KAI dan Kemenhub. Lebih lanjut, Menhub menjelaskan, hingga saat ini penyebab anjloknya KRL masih dalam tahap identifikasi. Sehingga masih belum dapat menyampaikan kepastian penyebabnya.
Peristiwa nahas tergulingnya KRL relasi Jakarta-Bogor di perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, terjadi pada Minggu (10/3), sekitar pukul 10.00 WIB. Kereta melaju dari arah Jakarta ke Bogor, tiba-tiba mengalami anjlok.
Hingga berita ini dilaporkan tidak ada korban jiwa dan belum ada data pasti dari pihak KRL.
(sas/ain)
https://ift.tt/2NQZVgy
March 11, 2019 at 12:23AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masinis KRL Anjlok Tak Sadarkan Diri Saat Dilarikan ke RS"
Posting Komentar