
Seperti dilansir Reuters, Jumat (29/3), May kalah dalam pemungutan suara di parlemen. Usulnya hanya didukung oleh 286 anggota parlemen. Sedangkan 344 lainnya menolak.
May sempat berjanji akan mundur jika usulannya yang diajukan hari ini disetujui oleh parlemen, untuk mengakhiri keanggotaan Inggris di Uni Eropa selama 46 tahun.
"Saya mendorong semua anggota parlemen mendukungnya dan memastikan kita meninggalkan Uni Eropa, serta memberikan kepastian kepada masyarakat dan dunia usaha," kata perwakilan pemerintah Andrea Leadsom, saat membacakan usulan May di hadapan parlemen.
May berharap pemungutan suara ketiga di masa-masa kritis jelang Brexit bisa mengubah pendapat sejumlah anggota parlemen yang selama ini menentangnya.
DUP tetap mendesak supaya perbatasan antara Republik Irlandia dan Irlandia Utara terbuka meski Inggris keluar dari Uni Eropa.
Jika proposal yang diajukan May disepakati parlemen Inggris, maka Brexit akan berlangsung 22 Mei, tapi jika tidak, maka May akan menghadap Uni Eropa sebelum 12 April untuk menjelaskan langkah-langkah Inggris selanjutnya.
Salah satu keputusan penting yang harus diambil adalah mengenai hubungan antara Inggris dan Uni Eropa di masa depan.
Sebelumnya, May terus menekankan kepentingan Inggris untuk tetap menjalin hubungan ekonomi sedekat mungkin dengan Uni Eropa.
Namun, sejumlah pihak ingin Inggris benar-benar keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun, satu langkah yang memicu kekhawatiran para pebisnis. Uni Eropa kini mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi Brexit tanpa kesepakatan (no deal) pada 12 April mendatang.
Presiden Majelis Eropa, Donald Tusk, sudah menetapkan waktu untuk mengundang para anggota berunding mengenai situasi terakhir Brexit.
"Setelah Kesepakatan Pengunduran ditolak Majelis Rendah, saya memutuskan untuk menggelar rapat Majelis Eropa pada 10 April mendatang," kata Tusk. (ayp)
https://ift.tt/2UhfDHz
March 30, 2019 at 04:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Parlemen Inggris Tolak Lagi Usul Brexit PM Theresa May"
Posting Komentar