Namun faktanya tidak semua jalan dilengkapi markah jalan garis membujur, garis melintang, garis serong.
Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan ketika pengemudi menghadapi situasi di mana jalan tidak dilengkapi garis sambung atau putus-putus, maka pengemudi harus mampu membuat 'garis imajinasi' atau 'berkhayal' jalan punya markah jalan.
Memang kondisi tersebut masih membahayakan, namun setidaknya bisa membantu pengemudi agar lebih berhati-hati dalam segala tindakan."Kalau mobil sekarang memang pakai kamera 360 derajat gampang, tapi kalau tidak ada fitur itu ya misal markah jalan tidak ada kita harus ciptakan garis imajiner sendiri, atau garis imajinasi," kata Sony beberapa waktu lalu.
![]() |
Menurut Sony menciptakan garis imajinasi tidak sulit. Ia menjelaskan caranya kita harus lebih peka terhadap dimensi kendaraan terutama panjang dan lebarnya. Setelah itu pengemudi bisa berimajinasi menciptakan garis sendiri agar dapat 'membelah' jalan.
"Kemudian setelah itu biasakan untuk membelah jalan jadi dua. Ketika ada marka kita jadi tau oh jalan kalau di belah dua jadi sekian, mobil lebar sekian kira-kira muat tidak. Jadi biasakan," tutup Sony. (ryh/mik)
https://ift.tt/2EZGI9E
March 11, 2019 at 12:55AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tanpa Markah Jalan, Sopir Harus Bisa Bentuk 'Garis Imajinasi'"
Posting Komentar