Y sebelumnya ditangkap di Klaten, Jawa Tengah pada Kamis (14/3). Ia disebut termasuk jaringan teroris Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya menduga kematian Y bukan disebakan oleh keracunan zat kimia."Enggak [keracunan]. Yang bersangkutan memang bunuh diri, untuk sesegera mungkin, karena ya mungkin enggak bisa melakukan perlawanan," kata Dedi di Mabes Polri, Rabu (20/3).
Dedi menjelaskan bahwa Y ditemukan dalam kondisi lemas di ruang istirahat pemeriksaan Rutan Polda Metro Jaya pada Senin (18/3) pagi. Setelahnya, Y lalu dilarikan ke RS Polri Raden Said Soekanto Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mendapat perawatan medis.
![]() |
Pada saat itu, Y diketahui usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Densus 88/Antiteror Polri pada Minggu (17/3) malam. Pada saat pemeriksaan, Y diketahui sempat meminta izin untuk ke toilet.
"Antara ruang pemeriksaan dengan kamar mandi itu berjauhan, kemudian paginya ditemukan yang bersangkutan dalam keadaan sakit," tutur Dedi.
Meski telah mendapatkan perawatan medis, ternyata nyawa Y tak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal. "Dokter sudah berupaya, namun Allah berkehendak lain," ujar Dedi.Dokter RS Polri, Asri mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap jenazah Y ditemukan bahwa organ-organ dalam yang bersangkutan mengalami korosif yang diakibatkan bahan kimia keras.
Bahan kimia tersebut ditemukan di dalam organ pencernaan, sehingga diduga bahan kimia itu masuk melalui saluran pencernaan.
![]() |
Cairan lambung dari Y tersebut kemudian diambil dan dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri. Dari hasil labfor, ditemukan bahwa dalam lambung Y mengandung zat asam klorida dengan kadar sebesar 8,5 persen. Zat tersebut, kata dokter Asri, termasuk golongan asam kuat.
"Ini yang menyebabkan lambungnya bocor dan pendarahan hebat sehingga meninggal dunia," ujarnya.
Namun, Asri tak bisa memastikan zat yang dikonsumsi oleh Y. Yang jelas, kata dia, kandungan asam klorida sebanyak itu tak mungkin diproduksi secara alami oleh tubuh. "Sehingga zat itu pasti masuk dari luar," ucapnya.Di sisi lain, dr Edy menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap jenazah, pihaknya tak bisa menentukan kapan dan bahan apa yang diminum oleh Y.
Nantinya, sambung Edy, akan dilakukan olah TKP untuk mengetahui asal zat tersebut. Menurut dia, zat asam klorida tersebut terbilang cukup mudah untuk didapatkan.
![]() |
Polisi menangkap Y alias Khodijah di Klaten, Jawa Tengah pada Kamis (14/3) lalu. Polisi menduga Y sudah merencanakan serangan atau amaliyah bersama terduga teroris asal Sibolga, Sumatera Utara, Abu Hamzah (AH).
Amaliyah itu direncanakan dilakukan bersama terduga teroris yang sudah ditangkap sebelumnya, P, dan seorang lainnya yang masih dalam pengejaran, SH.
Y diketahui juga memerintahkan SH untuk mengunggah sebuah video yang berisi ancaman kepada anggota kepolisian yang sedang melaksanakan tugas.
[Gambas:Video CNN]
Masalah depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu, misalnya saja Into The Light (pendampingan.itl@gmail.com) untuk penduduk Jabodetabek atau Inti Mata Jiwa untuk penduduk Yogyakarta dan sekitarnya (intimatajiwa@gmail.com).
(dis/arh)
https://ift.tt/2OgetGS
March 21, 2019 at 01:21AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terduga Teroris Klaten Tewas di Rutan, Diduga Bunuh Diri"
Posting Komentar