Agterplaas diambil dari bahasa Afrika Selatan yang berarti 'teras belakang', alias 'studio' tempat Ario Hendarwan (vocal/gitar), Saleh Husein alias Ale (vocal/gitar), Gigih Suryo Prayogo (vocal/drum), dan Pandu Fathoni (vocal/bass) menggarap album ini.
Jika diibaratkan utang, The Adams berhasil membayar lunas kewajiban itu kepada penggemarnya. Dari berbagai aspek album ini jauh dari kata mengecewakan. Penulisan liriknya jauh lebih dewasa dari dua album sebelumnya. Tak ada lagi cerita tentang kencan yang berakhir di jam sembilan malam, dan rayuan gombal kepada pasangan.
Yang ada justru cerita tentang bagaimana menghadapi masa depan bersama orang terkasih di lagu Timur dan pengalaman spiritual saat menjadi seorang ayah untuk pertama kali di nomor Sinar Jiwa.
Mereka juga bercerita tentang kerinduan kepada orang yang telah tiada melalui Dalam Doa. Lagu yang diciptakan Ale untuk almarhum kedua orang tuanya ini pun menawarkan nuansa haru nan khusyuk yang tak pernah ditemukan di Album Self Titled dan V2.05.
"Dan imaji yang hilang memori terulang
Dan rindu tatapannya ingat senyumannya
Bisikanmu pun terdengar,"
Lirik puitis yang dinyanyikan dengan membagi suara ala grup vokal ini lantas membawa pendengar mengenang lagi memori-memori bersama orang yang telah tiada. Bukan tidak mungkin pipi jadi basah karena air mata saat mendengar lagu berdurasi 4 menit 18 detik ini.
Ario, Ale, Gigih, dan Pandu juga juga menonjolkan perubahan yang cukup signifikan dari segi aransemen. Keempatnya semakin berani mengeksplorasi ketukan ganjil dan kord-kord miring.
![]() |
Hal itu sangat terasa di nomor Pesona-pesona. Mereka membawa rasa rock progresif di lagu ini. Meski begitu, Ario (vokal/gitar) tetap menjaga DNA power pop The Adams melalui harmonisasi vokal yang manis.
Gigih (vokal/drum) sempat bercerita mengenai proses pembuatan Agterplaas yang sarat akan jatuh bangun, lika-liku, dan suka duka. Rasa itu pun sangat terwakili oleh aransemen penuh kejutan di lagu Pesona-pesona ini.
Secara keseluruhan 12 lagu di album Agterplaas sudah membayar penantian penggemar yang harus menunggu selama 13 tahun untuk karya-karya baru yang segar. Lewat Agterplaas mereka berhasil memberikan warna baru dari segi penulisan lirik dan aransemen dengan tetap mempertahankan rasa autentik The Adams.
Album ini dirilis dalam edisi box set yang dibanderol dengan harga Rp450 ribu. Selain CD, pendengar disuguhkan DVD berisi dokumenter bertajuk Masa-masa, daftar lagu yang ditandatangani keempat personel The Adams, dan sebuah buku berisi lirik. (sta/rea)
https://ift.tt/2TOFyah
March 21, 2019 at 01:40AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "The Adams Bayar Utang 13 Tahun Lewat 'Agterplaas'"
Posting Komentar