Banyak hal menarik yang disampaikan Zasa terkait tugas-tugas mereka, termasuk tantangan terberat dan hal paling menarik bekerja sebagai tim medis di MotoGP.
Keberhasilan pekerjaan tim medis juga amat menentukan sukses atau tidaknya penyelenggaraan setiap seri MotoGP. Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Zasa di klinik kelilingnya di Sirkuit Internasional Buriram.Berapa jumlah standar dari tim medis di MotoGP?
Bervariasi tergantung dari seri MotoGP digelar. Di sini [MotoGP Thailand], terdiri dari tiga dokter dan enam fisioterapis.
Apa saja tugas utama tim medis?
Pertama, kami tidak melakukan penanganan darurat karena itu merupakan tugas dari dokter lokal. Tugas utama kami adalah berbeda. Kami ada fisioterapis untuk melakukan fisioterapi, kami ada dokter untuk melakukan konsultasi, kami ada dokter traumatologi terkait trauma [usai benturan].
Tentu saja setelah ada kecelakaan, mereka meminta saran setelah ke pusat medis. Mungkin pebalap mengalami benturan, kemudian mereka membutuhkan saran agar bisa kembali ke sepeda motor.
Sejujurnya, hingga saat ini [MotoGP Thailand] tidak banyak mengalami kecelakaan ketimbang di seri-seri lainnya.
Hari ini saja baru ada tiga pebalap yang ke pusat medis setelah kecelakaan, tetapi tidak megalami cedera parah.
Tantangan terberat menjadi tim medis MotoGP?
Tantangan terberat adalah logistik. Bayangkan kami harus membawa logistik seperti perlengkapan berat, obat-obatan, dan lain sebagainya dari satu negara ke negara lain di dunia. Secara keseluruhan berat bagi semua, terutama bagi kami [tim medis]
Memang sangat sulit sehingga butuh komitmen besar sehingga semua bisa dilakukan dengan baik. Makanya dibutuhkan tim yang benar-benar bagus.
Apa standar penanganan rehabilitasi jika melihat kasus seperti kecelakaan Marc Marquez di FP1 MotoGP Thailand?
Tergantung dari seberapa parah cedera pebalap, apakah jika dia merasa baik-baik saja. Poinnya adalah kami tetap harus memahami sesuatu yang tidak tampak jelas.
Demi kebaikan para pebalap agar dia bisa segera kembali menunggangi motornya, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara lebih akurat.
Spesialis traumatologi merupakan yang wajib ada di sini [tim medis MotoGP]. Sisanya, kebanyakan dokter adalah dokter umum yang biasa melakukan penanganan darurat.
Bagaimana perekrutan para personel tim medis MotoGP?
Perekrutan tim medis berasal dari para personel yang amat beragam latar belakang di ranah dokter olahraga yang berbeda. Kami melihat pengalamannya, CV, perilaku, dan lain sebagainya.
Kami juga ada fisioterapi yang pernah bertugas di ranah sepak bola, basket, rugbi, dan lainnya. Tentu saja di MotoGP penanganan fisioterapi dan medisnya amat berbeda dengan olahraga lain. Banyak sekali kemungkinan cedera di sini.
Ada perbedaan cedera di MotoGP dan olahraga lain seperti sepak bola?
Di MotoGP lebih sering cedera patah tulang. Itu sudah menjadi hal biasa. Sementara di sepak bola misalnya, kebanyakan adalah masalah otot.
Apa pelajaran dari tragedi kematian Marco Simoncelli bagi bidang medis di MotoGP?
Saya tidak bisa berkomentar lebih spesifik terkait kasus ini. Tapi secara umum hal seperti ini [risiko kematian] bisa terjadi di olahraga manapun. Olahraga balap motor juga menjadi salah satu yang paling berbahaya.
Tapi saat ini tingkat fatalitasnya bisa dibandingkan dengan ranah olahraga lain [sama rendah] karena pekerjaan luar biasa yang sudah dilakukan semua pihak sejauh ini dalam hal keselamatan dan medis. Contohnya pelindung punggung, kantung udara, desain trek jauh lebih aman, dan lain sebagainya.
Semua bisa dilakukan bukan hanya dari sisi darurat medis, tapi juga dalam hal pencegahan. Sekali lagi, fatalitas tetap menjadi bagian yang tak terhindarkan dari setiap bidang olahraga.
Apa saja hal yang menarik bertugas di tim medis?
Tentu yang saya ungkapkan adalah dari sudut pandang pribadi saya. Ya, yang paling menarik adalah dalam aspek psikis di olahraga profesional.
Ada pengalaman paling unik selama bertugas di tim medis MotoGP?
Banyak sekali pengalaman unik dan tak terhitung lagi jumlahnya. Anda tahu, interaksi dengan para pebalap yang berbeda-beda latar belakang dan budaya mereka, sangat menarik bagi saya dalam aspek psikis. Jika Anda bertanya sesuatu yang paling menarik adalah bisa bertemu dan berbincang dengan mereka, memahami pemikiran mereka. (bac/jun)
https://ift.tt/337qkgI
October 06, 2019 at 02:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Direktur Medis: MotoGP Sekarang Jauh Lebih Aman"
Posting Komentar