
Sejak awal, video tersebut dipenuhi cinta. Sheeran, yang baru menikah pada awal tahun ini, mengambil berbagai kisah cinta dari seluruh dunia, tanpa memandang ras, jenis kelamin, maupun letak geografis.
Ia berangkat dari Armenia, ke Lummi Nation yang merupakan suku asli AS di Washington, menuju Zanzibar, Dallas, Guatemala, Durmersteim dan Cologne di Jerman, dan akhirnya kembali ke AS, Miami, New York, California, Tanzania, Texas, San Diego, dan tentunya, London, di mana Sheeran terlihat mesra bersama sang istri.
Dalam video, semua pasangan beraksi menari. Ada yang menari kontemporer, balet, tradisional, menari di pernikahan sampai hanya sekadar berdansa di pinggir jalan.Kisah cinta para pasangan itu pun dituturkan secara singkat lewat teks di bawah video. Ada yang telah berteman selama 11 tahun, ada yang baru menikah selama dua minggu, ada yang harus menunggu 30 tahun agar hubungan mereka diakui negara, ada yang telah bersama sejak remaja hingga menginjak usia tua.
Ekstra manis dan romantis, Put It All On Me justru terasa sederhana dan nyata karena memakai cerita dan orang-orang sungguhan. Musikalitasnya sendiri masih sangat berbau Sheeran, ketukan pop yang sama, gaya chorus yang tak jauh berbeda, peletakan pattern yang serupa.
Kecuali bahwa tentu saja, keberadaan Cherry Seaborn istri Sheeran yang tampil dalam video musik sang suami untuk pertama kalinya.
Seperti musik yang ringan dan ceria, Put It All On Me mempunyai lirik dimabuk cinta, tentang pemujaan. "Oh i can't wait to get home // I don't know why, but I'm feelin' low," ujar Sheeran.
"It's you and only you // who can be takin' away, the shit that I go through each and everyday // When I'm alone with you, you make it better again yeah // your arms are where I wanna remain, catch my eye,"
Put It All On Me serta dalam album terbaru Ed Sheeran, No.6 Collaborations Project (2019). (rea)
https://ift.tt/2sX568A
December 23, 2019 at 03:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemujaan Cinta Ed Sheeran dalam Put It All On Me"
Posting Komentar