Arkeolog Temukan Peta Tertua di Eropa

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim arkeolog di Prancis telah menemukan sebuah batu dengan ukiran berusia 4.000 tahun yang mereka yakini berupa peta tiga dimensi tertua di Eropa. Ukiran pada pecahan batu ini tampak menyerupai ciri-ciri topografi, seperti perbukitan dan jaringan sungai.

Teknik geolokasi modern menunjukkan batu berukuran 2,2 meter x 1,53 meter itu dikenal sebagai Lempengan Saint-Bélec. Batu itu pertama kali ditemukan pada 1900 tetapi kemudian hilang.

Melansir The Guardian, lempengan itu dipercaya berasal dari zaman perunggu awal antara 2150 SM dan 1600 SM.


Lempengan itu pertama kali ditemukan pada tahun 1900 selama penggalian di kuburan prasejarah di Finistère oleh seorang arkeolog lokal, Paul du Châtellier. Sempat terbangkalai hingga 2014, ditemukan kembali di ruang bawah tanah di bawah parit di rumah Du Châtellier, chateau de Kernuz.

Para peneliti, termasuk beberapa dari Universitas Bournemouth, yakin ukiran di batu itu menggambarkan Sungai Odet dan lembahnya, dan garis lain menunjukkan jaringan sungai di kawasan itu.

Para ahli mengatakan bahwa tanda tersebut memiliki kemiripan 80 persen dengan area sekitar bentangan Odet sepanjang 18 mil (29 km).

Melansir Euro News, peneliti belum mampu mengungkap rahasia di balik lempengan itu. Selain itu, mereka masih heran mengapa lempengan itu ada di sebuah makam.

Salah satu hipotesis adalah makam itu dibangun untuk perwakilan terakhir dari garis keturunan penting raja yang memerintah wilayah itu atau untuk seorang juru tulis, penulis peta yang juga akan dimakamkan sesuai tradisi di sebuah tumulus.

(jps/fea)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3t3LlpW

April 09, 2021 at 07:16AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Arkeolog Temukan Peta Tertua di Eropa"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.