Banjir NTT: Korban Meninggal Bertambah, dan Warga Terisolasi

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) diterjang banjir dan longsor pada Minggu (4/4) dini hari. Banjir diakibatkan cuaca ekstrem yang dipicu oleh bibit siklon seroja.

Hingga Rabu (7/4), jumlah korban meninggal terus bertambah, sejumlah daerah juga terisolasi akibat sulitnya mengakses lokasi.

"Total korban meninggal yang telah ditemukan jasadnya mencapai 138 orang," kata Kepala BNPB Doni Monardo dalam konferensi pers, Rabu (7/4) malam.


Rinciannya, 67 orang meninggal dunia di Kabupaten Flores Timur, 32 orang di Lembata, Alor 25 orang, Kota Kupang 1 orang, Malaka 4 orang, Sabu Raijua 2 orang, Ende 1 orang, Kabupaten kupang 5 orang, Ngada 1 orang.

Selain itu, BNPB mencatat sebanyak 61 orang hilang dan masih dalam pencarian. Jumlah tersebut tersebar di berbagai wilayah antara lain Flores timur 6 orang, Alor 20 orang, Kabupaten Lembata 35 orang.

Doni mengatakan, pencarian korban hilang di sejumlah daerah masih terkendala oleh akses. Pihaknya mengaku kesulitan memindahkan alat berat seperti ekskavator dan dump truk yang digunakan untuk mengangkut batu-batu berukuran besar.

"Cuaca juga masih belum begitu bagus karena sejumlah kapal yang mengangkut alat berat ini tidak bisa berlayar," kata Doni.

Sementara itu, berdasarkan tinjauan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sejak (5/4), banjir tinggi masih merendam pulau Ende dan Malaka di Kabupaten Flores Timur. Risma mengatakan banyak rumah warga mengalami kerusakan.

Berdasarkan laporan dari Bupati Sumba Timur yang diterimanya, pulau Alor dan Pulau Pantar masih mengalami gangguan jaringan komunikasi. Beberapa wilayah terdampak masih ada yang terisolir. Daerah tersebut antara lain, Rote Ndao, Adonara, Malaka, Alor, dan lainnya.

BNPB menyebut sudah menyediakan empat helikopter untuk menjangkau daerah-daerah terisolasi tersebut. Sebanyak 2 unit helikopter berada di Maumere, 1 unit di kota Kupang, dan 1 unit di Sumba.

Namun, Doni juga mengatakan penggunaan helikopter masih menyesuaikan dengan lokasi di beberapa wilayah tersebut.

Kepala BMKG Dwikorita mengatakan kemungkinan cuaca di NTT akan membaik setelah pergerakan siklon tropis seroja menuju Samudera Hindia sebelah barat Australia pada Rabu (7/4). Namun, BMKG juga memprediksi dari pergeseran tersebut, beberapa wilayah di Indonesia justru berpotensi hujan sedang sampai lebat disertai kilat petir dan angin kencang.

"Dampak ini tidak hanya terfokus di NTT. Ini perlu ada kewaspadaan untuk di wilayah Bali, NTB, Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Tengah, dari pengaruh tidak langsung siklon Seroja yang menjauh ini," jelas dia.

(ain/ain)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Q00LwJ

April 08, 2021 at 07:15AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Banjir NTT: Korban Meninggal Bertambah, dan Warga Terisolasi"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.