BPH Migas kembali mengadakan kunjungan ke PT Pindad, Bandung, guna menindaklanjuti kesepakatan bersama yang diadakan pada November 2020. Selain membekali PPNS BPH Migas dengan senjata untuk meningkatkan pengawasan, kesepakatan itu juga memuat tentang peningkatan komponen bahan baku lokal, baik untuk Pertashop maupun infrastruktur pipa gas agar lebih murah.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa atau Ifan mengatakan, dengan penyaluran BBM yang mencapai 75 miliar liter per tahun, belum termasuk gas bumi melalui pipa, persenjataan laras panjang ataupun pendek diperlukan oleh PPNS BPH Migas.
"Salah satu tugas BPH Migas mengawasi ketersediaan dan distribusi bahan bakar minyak dan gas bumi yang melalui jaringan pipa di seluruh wilayah NKRI, di mana tidak bisa dipungkiri masih sering terjadi penyelewengan di lapangan," kata Ifan, Selasa (6/4).
Belum lama ini, BPH Migas mengadakan pelatihan bersama Kopassus selama 2 minggu, dengan tujuan membangun karakter karyawan lewat pelatihan keterampilan membongkar dan merakit senjata. Diharapkan, pengadaan senjata dapat direalisasikan pada April mendatang.
Selanjutnya, Ifan menjelaskan bahwa Pertamina sebagai salah satu pelaksana penyaluran BBM menargetkan menghadirkan 12 ribu Pertashop pada 2021. Namun dalam 2 tahun terakhir, baru 300 Pertashop didirikan.
"Artinya ada lompatan yang tinggi yang perlu strategi khusus untuk mewujudkannya, tahunan, triwulan, bulanan, mingguan, artinya 400-an Pertashop per bulan baru target bisa terpenuhi. Penting untuk bisa kami dengar, apa problemnya, kendalanya, agar BPH Migas bisa memberikan masukan solusi. Presiden menginginkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) diutamakan, karena itu bentuk keberpihakan dalam negeri," tutur Ifan.
Selain pengadaan senjata, BPH Migas dan PT Pindad juga sepakat untuk meningkatkan komponen bahan baku lokal, baik untuk Pertashop maupun infrastruktur pipa gas. (Foto: BPH Migas)
|
Hal itu kemudian direspons Direktur Bisnis Produk Industrial PT Pindad Suharyono yang mengungkapkan kendala kerap menghadapi kelangkaan komponen impor di pasar, serta terkait sertifikat agar dinyatakan sesuai spesifikasi. Beberapa komponen impor itu kini tengah diupayakan dibuat dalam negeri. Tak hanya memproduksi senjata, Pindad juga menyediakan alat berat serta jasa layanan seperti Pertashop.
Selain itu, Suharyono menyebut telah membuat desain Pertashop bersama Pertamina yang menyediakan dispenser dari Korea dengan kemampuan 45 liter per menit. Pindad disepakati mengadakan tangki dan lain-lain, sedangkan pengujian melibatkan lembaga independen. Saat ini, kapasitas produksi Pertashop baru mencapai 45 unit per bulan, dengan 300 unit masih menunggu instruksi pengiriman.
Anggota Komite BPH Migas Sumihar Panjaitan pun mendorong Pindad untuk membuat formula tersendiri sehingga TKDN lebih dominan dan penghematan anggaran lebih besar. Ia meminta Pindad terbuka tentang kendala memproduksi Pertashop.
Dalam kunjungan ini, Ifan didampingi oleh anggota Komite BPH Migas Sumihar Panjaitan, Saryono Hadiwidjoyo, Ahmad Rizal, Sekretaris BPH Migas Bambang Utoro berikut jajaran tim kunker, dengan diterima Direktur Bisnis Produk Industrial Suharyono bersama jajarannya.
(rea)https://ift.tt/3wNspxO
April 11, 2021 at 10:02AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BPH Migas Sambut Pengadaan Senpi pada April 2021"
Posting Komentar