Petugas TPU Myanmar Kewalahan Makamkan Korban Covid-19

Jakarta, CNN Indonesia --

Petugas pemakaman umum di Myanmar mulai kewalahan lantaran kasus kematian Covid-19 di negara itu meningkat.

Layanan pemakaman mengatakan ratusan jenazah dimakamkan setiap hari di Myanmar saat gelombang baru menghantam negara yang tengah dilanda kudeta itu.

"Kami harus mengangkut jenazah ke pemakaman yang berbeda. Kami melakukan lebih dari 40 perjalanan sehari," kata salah satu anggota yang mengoperasikan mobil jenazah, Bo Sein, mengutip Reuters, Rabu (15/7).


"Melihat mayat di pemakaman hari ini, saya berpikir bahwa tidak akan mudah untuk terus seperti ini. Yang kaya dan yang miskin, semuanya meninggal karena Covid," lanjut Bo Sein.

Pada hari Rabu (14/7) Kementerian Kesehatan versi junta melaporkan angka kematian harian tertinggi dengan 145 jiwa.

Namun, berdasarkan laporan dari berbagai negara bagian di Myanmar, jumlah kematian lebih tinggi dari pada data yang disajikan Kemenkes.

Selama sepekan terakhir, jumlah pemakaman di Kota Yangon mencapai 200 jenazah per hari. Angka itu dua kali lipat lebih banyak dari biasanya, kata layanan pemakaman itu.

Di tempat lain peningkatan pemakaman juga terjadi di dua lokasi, dengan 400 hingga 500 orang dikremasi per harinya.

Pendiri layanan pemakaman gratis di Yangon mengatakan telah meminta bantuan relawan, sebab 18 anggota timnya merasa tak sanggup mengatasi lonjakan kasus kematian itu.

Di Mandalay, seorang pejabat dari pemakaman Aye Yeik Nyein mengatakan 63 mayat telah dikremasi pada hari Selasa (13/7).

Ia menduga mereka meninggal karena terinfeksi Covid-19. Sementara pemakaman lain menangani kematian karena hal yang berbeda, terangnya.

"Kami khawatir tapi kami perlu melayani rakyat," kata Nyein kepada Reuters melalui sambungan telepon.

Merespons peningkatan kasus Covid-19, seorang juru bicara junta militer mengklaim sudah berusaha semaksimal mungkin mengendalikan pandemi. Mereka mengimbau rakyat Myanmar dan yayasan amal untuk bekerja sama.

Kasus Covid-19 di Myanmar mulai meningkat sejak Juni lalu. Kasus semakin melonjak dalam dua pekan terakhir, dengan rekor harian mencapai 7.089 pada Rabu lalu.

Secara keseluruhan, kasus Covid-19 di Myanmar 212.545 dan angka kematian 4.346.

Meski demikian, para tenaga medis meyakini bahwa jumlah kasus sebetulnya lebih tinggi dari yang dilaporkan junta, usai kudeta 1 Februari.

Upaya penanganan pandemi Covid-19 di Myanmar juga terkendala selepas kudeta. Banyak dari para tenaga kesehatan di rumah sakit pemerintah dan swasta mengundurkan diri, bahkan sebagian ditangkap, sebagai bentuk protes terhadap kudeta.

Alhasil hal itu juga membuat program vaksinasi Covid-19 di Myanmar terkendala.

[Gambas:Video CNN]

(isa/ayp)

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3ihebif

July 17, 2021 at 01:05AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Petugas TPU Myanmar Kewalahan Makamkan Korban Covid-19"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.