Pemerintah Diminta Beri Nilai Afirmasi Nakes Honorer K2

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Cecep Kurniadi meminta pemerintah pusat juga memperhatikan nasib tenaga kesehatan berstatus honorer K2. Banyak nakes telah mengabdikan diri selama puluhan tahun.

Cecep mengatakan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan bisa menggunakan skema Kemendikbudristek kepada para guru honorer K2, yakni dengan memberikan nilai afirmasi dalam tes PPPK non-guru 2021.

"Kami dari PHK2I mendesak pemerintah untuk memberikan nilai afirmasi pada honorer K2 termasuk tenaga kesehatan karena pengabdiannya sangat lama dan kinerja pun sudah tidak diragukan lagi," kata Cecep saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (30/9).


Cecep mengaku saat ini honorer K2 sama seperti setiap nakes yang masih berjibaku dengan pandemi Covid-19. Pekerjaan nakes bertaruh nyawa karena berhadapan dengan Covid-19.

Sementara itu, nakes golongan K2 di banyak daerah masih belum mendapatkan upah yang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, Cecep meminta pemerintah memberikan apresiasi kepada nakes K2 berupa pemberian nilai afirmasi pada seleksi PPPK non guru 2021.

"Maka pemerintah wajib memberikan apresiasi dalam bentuk afirmasi," kata Cecep.

20 Tahun Pengabdian

Seorang perawat berstatus honorer K2 asal Kulon Progo, Yogyakarta, berinisial MN (46) mengaku tak mengikuti seleksi PPPK non guru 2021 karena masalah kesehatan.

"Enggak daftar karena sakit kaki, kata dokter ada pengapuran dan disuruh istirahat," kata MN saat dihubungi pada Kamis (30/9).

MN mengaku sudah mengabdi sebagai tenaga kesehatan di puskesmas selama 16 tahun sejak menjadi K2 pada 2004. Sebelum itu, dirinya sudah menjadi perawat di puskesmas yang sama selama 4 tahun, total pengabdiannya sebagai nakes yaitu 20 tahun.

Dia sempat bingung ketika menerima informasi pembukaan PPPK non guru 2021. Pasalnya, informasi pendaftaran PPPK non guru 2021 di wilayahnya berubah-ubah.

"Jadwalnya itu berubah-ubah, terus tempat tesnya jauh di Yogyakarta, ya saya dari Kulon Progo naik motor, sudah tidak kuat, jadi ya sudah tidak ikutan," kata MN.

Sehari-harinya, MN bertani bersama suami dan dua anaknya di lahan pertanian turun temurun milik orang tua. Pendapatannya sebagai nakes honorer K2 tak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Terkait pelaksanaan PPPK nakes yang bakal dilangsungkan Oktober mendatang, MN berharap banyak rekan perawatnya dari puskesmas yang sama bisa lolos sebagai PPPK nakes. Dia juga berharap, pemerintah pusat bisa membantu K2 lain selain guru untuk hidup lebih sejahtera.

"Mereka yang sehat ikut tes besok ya semoga bisa lolos, semoga pemerintah juga bisa mengayomi para honorer K2 lain selain guru biar hidupnya lebih baik," tutur dia.

Kementerian Kesehatan saat ini mengalokasikan 398 kebutuhan nakes PPPK 2021. Ragam jabatan yang dibutuhkan di antaranya Administrator Kesehatan Ahli Pertama, Apoteker, Bidan, Dokter Ahli Madya, Dokter Gigi, Perawat, hingga Epidemiolog.

Sementara itu Kepala Biro Hubungan Masyarakat Hukum, dan Kerja Sama BKN, Satya Pratama mengatakan tidak ada pemberian nilai afirmasi untuk honorer K2 nakes sebagaimana pada skema penilaian PPPK guru 2021.

"Tidak ada afirmasi untuk honorer K2 nakes," tutur Satya.

(mln/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)



https://ift.tt/3zVb3j6

October 01, 2021 at 02:50AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemerintah Diminta Beri Nilai Afirmasi Nakes Honorer K2"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.