Rene Alberts memilih hengkang dari klub berjulukan Juku Eja lantaran alasan kesehatan. Prestasi terbaiknya adalah membawa PSM ke posisi runner-up Liga 1 2018. Di musim sebelumnya, ia membawa klub kebanggaan Kota Makassar itu ke peringkat ketiga.
Rene Alberts yang saat ini berada di Kuala Lumpur, Malaysia, merasa masih tertarik berkarier di Indonesia. Padahal, ia sempa meluapkan kekesalannya karena merasa PSM dikerjai sehingga gagal juara Liga 1 2018.Ia juga pernah mengungkapkan pengakuan bahwa banyak faktor non-teknis di sepak bola Indonesia sehingga dinilainya sebagai salah satu kompetisi yang aneh.
PSM Makassar menembus posisi runner-up Liga 1 2019. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang/ama.)
|
"Pihak otoritas [Polri] harus menunjukkan bahwa korupsi [di sepak bola Indonesia] tidak boleh ditoleransi."
Pelatih yang pernah menangani Arema FC itu juga pernah mengungkapkan cerita tentang upaya oknum-oknum yang ingin melakukan pengaturan skor.
"Soal pengaturan skor bukan hal yang baru. Di mana-mana juga terjadi, namun dengan hal yang berbeda. Di Liga Indonesia [pengaturan skor] juga memiliki perbedaan dengan liga lain," ujar Rene Alberts.
Belakangan, kasus pengaturan skor kembali menyeruak di Indonesia. Pihak Kepolisian Republik Indonesia pun segera bertindak dengan membentuk Satgas Anti Mafia Bola.Sementara itu, PSM saat ini ditangani pelatih kelahiran Swiss, Darije Kalazic untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2019. (bac)
https://ift.tt/2NMIRII
March 08, 2019 at 12:09PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alasan Rene Alberts Tak Kapok Melatih di Indonesia"
Posting Komentar