
"Kontribusi angkutan udara semakin kecil (terhadap inflasi) yaitu (inflasi) sekitar 0,02 persen," ujar Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di kompleks BI, Jumat (29/3).
Berdasarkan survei pada pekan keempat, BI memprediksi tingkat harga pada Maret 2019 akan mengalami inflasi sebesar 0,14 persen secara bulanan atau 2,51 persen secara tahunan. Artinya, sejak awal tahun, inflasi masih terjaga sebesar 0,39 persen.
Tingkat inflasi tersebut, lanjut Dody, bisa dibilang kecil. Sebagai pembanding, pada Maret 2018, inflasi bulanan tercatat 0,2 persen.
"Inflasi (Maret 2019) masih sangat baik. Artinya, stabilitas harga itu semakin memperkuat kita dari sisi domestik itu relatif terjaga," ujarnya.
Selain angkutan udara, penyumbang inflasi pada Maret 2019 antara lain berasal dari bawang merah sebesar 0,13 persen, bawang putih 0,04 persen, cabai rawit 0,01 persen, dan air minum kemasan 0,01 persen.
Sementara itu, sejumlah komoditas menyumbang deflasi di antaranya daging ayam ras sebesar -0,06 persen, dan telur ayam ras -0,02 persen. Selanjutnya, deflasi beras, wortel, dan bensin masing-masing sebesar -0,01 persen.
Selanjutnya, BI masih meyakini target inflasi tahun ini sebesar 3,5 plus minus 1 persen akan tercapai.
"Dengan stabilitas nilai tukar yang juga terus kita jaga, kita jaga momentum pertumbuhan" ujarnya. (sfr/lav)
https://ift.tt/2I3uE9z
March 29, 2019 at 10:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI: Tiket Pesawat Masih Sumbang Inflasi Maret 0,14 Persen"
Posting Komentar