Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dana Program UMi berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dimulai pada 2017. Pada saat ini, dana yang digelontorkan sebesar Rp1,5 triliun, kemudian ditambahkan Rp2,5 triliun, dan dimasukkan lagi Rp3 triliun.
"Total anggaran yang dikelola oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP) di bawah Kemenkeu adalah sebesar Rp7 triliun. Dari anggaran tersebut, pemerintah baru menyalurkan dana sebesar Rp2 triliun," sebut Sri Mulyani seperti dikutip dari keterangan tertulis di situs Sekretariat Kabinet, Jumat (1/3).
Dana program pembiayaan Ultra Mikro disalurkan melalui berbagai lembaga, yaitu PT Pegadaian, PT PNM, dan PT Bahana Artha Ventura.
"Jadi sebetulnya ada anggarannya. Kapasitas di dalam menyalurkan barangkali yang akan kami evaluasi lebih banyak lagi," ucapnya.
Dana ini akan diberikan kepada seluruh pengusaha ultra mikro yang meminjam di bawah Rp10 juta. Nantinya, tingkat bunga yang ditetapkan selevel dengan bunga KUR, sehingga meringankan pengusaha dibandingkan meminjam pada sumber pembiayaan lain.
Program pembiayaan tersebut dilaksanakan untuk menjangkau pengusaha ultra mikro, dengan tetap memonitor dan membimbing, serta meningkatkan kapasitas usaha.
Di Provinsi Gorontalo yang merupakan provinsi yang masih baru sekali mendapatkan UMi, ada 273 debitur, dengan total pinjaman Rp1,89 miliar. Di Kabupaten Gorontalo ada 198 debitur dengan jumlah pinjaman Rp1,38 miliar, Kabupaten Bone Bolango sebesar Rp190 juta dengan 27 debitur, Boalemo dengan 24 debitur Rp150 juta, untuk kabupaten yang lain yaitu Gorontalo Utara dan Pohuwato baru disalurkan Rp82 juta.
(lav/bir)https://ift.tt/2EF36Fm
March 02, 2019 at 01:20AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dana Ultra Mikro Baru Terserap Rp2 T dari Total Pagu Rp7 T"
Posting Komentar