
"Dia (Presiden AS Donald Trump) mempermainkan hukum internasional terkait Golan," kata Presiden Iran, Hassan Rouhani, seperti dilansir Associated Press, Jumat (29/3).
Rouhani juga menyarankan rakyat Iran untuk menentang keputusan Trump itu untuk menumbangkan kekuatan AS dan Israel.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan ulah AS mengklaim kawasan Golan sebagai wilayah Israel sebagai peringatan bagi negara-negara Arab.
Israel memang mencaplok Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967 silam. Mereka menganeksasi Dataran Tinggi Golan secara efektif pada 1981, tapi tak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Status Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari wilayah Suriah juga tertuang dalam sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB seperti Resolusi 242 (1967), 338 (1973) dan 497 (1981).
Iran sampai saat ini tidak mengakui keberadaan Israel. Namun, mereka juga adalah sekutu Suriah dan mendukung kelompok militan yang anti-Israel yakni Hizbullah dan Hamas.
"Indonesia menolak secara tegas adanya pengakuan kepada Daratan Tinggi Golan sebagai bagian dari Israel. Pengakuan ini tidak kondusif bagi upaya penciptaan perdamaian dan stabilitas kawasan," bunyi pernyataan Kemlu RI melalui situsnya.
Indonesia menyatakan tetap mengakui Dataran tinggi Golan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Suriah, dan saat ini masih dicaplok Israel sejak Perang Enam Hari pada 1967.
Kemlu RI mengatakan posisi Indonesia tersebut berdasarkan prinsip yang tertuang dalam piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai penghormatan atas kedaulatan dan integritas teritorial setiap negara.
[Gambas:Video CNN] (ayp)
https://ift.tt/2uAm1ey
March 30, 2019 at 01:48AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Iran Desak Lawan Klaim AS Soal Dataran Tinggi Golan"
Posting Komentar