
"Bagian laut sebelah utara berbatasan dengan Gunung Dafonsoro, kini dikenal dengan Cagar Alam Cycloops. Bagian ini dihubungkan ke laut melalui sungai dan mata air dari Cycloops," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (19/3).
Hari juga menambahkan danau itu terpisah dari lautan akibat aktifitas pergerakan bumi. Pergeseran ini yang membuat air asin di Danau Sentani kelamaan menjadi tawar. Akibatnya, hiu yang terjebak di danau mesti beradaptasi dengan air danau yang berubah menjadi air tawar.
"Hiu yang merupakan ikan air asin kemudian beradaptasi dengan air danau dan air sungai atau sumber mata air tawar yang terhubung dengan Danau Sentani. Dalam perkembangannya hiu-hiu ini berubah menjadi ikan hiu air tawar," ujarnya.Menurut Hari, pernyataannya itu didukung oleh bukti-bukti arkeologi, seperti motif-motif ikan hiu di situs Megalitik Tutari dan gambar ikan hiu pada lukisan kulit kayu Suku Sentani yang tinggal di Pulau Asei.
Hari juga menuturkan bagaimana Ikan Hiu Sentani tersebut terakhir ditangkap pada tahun 1970-an, dan tidak pernah terlihat lagi sejak hari itu. Hiu juga menjadi lambang klub sepakbola Jayapura, Persidafon Dafonsoro.
Sebelumnya, warga Sentani menemukan pemandangan tidak biasa pasca banjir bandang yang melanda Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Mereka dikejutkan dengan banyaknya ikan hiu yang tampak bertebaran di jalanan pasca banjir bandang.Pada salah satu akun netizen yang mengunggah video penemuan hiu tersebut, terlihat seorang laki-laki yang menggenggam dua tubuh ikan yang terlihat seperti bayi ikan hiu. Ketiga ikan tersebut ditemukan oleh warga di BTN Sosial Sentani.
Fenomena tersebut dengan cepat menjadi viral di internet. Orang-orang mulai berspekulasi bagaimana ikan hiu yang lazimnya ditemukan di laut tiba-tiba muncul di daerah pegunungan, pasca banjir bandang menerjang lokasi tersebut. Beberapa berspekulasi bahwa Hiu tersebut berasal dari laut, yang terangkat akibat badai kencang.
[Gambas:Twitter]
Ada juga yang berspekulasi bahwa ikan hiu tersebut berasal dari akuarium warga yang menjadi korban banjir bandang.
Bukan hanya di BTN, kemunculan ikan-ikan dengan jenis seperti hiu ini juga muncul di berbagai tempat di Sentani. Sempat didebatkan apakah ikan ini benar-benar hiu, ataukah hanya ikan Gabus.
Selain hiu, dikabarkan buaya juga turut memasuki daerah-daerah pemukiman warga.
Banjir bandang menerjang Sentani akibat hujan yang melanda wilayah itu sejak Sabtu (16/3) malam hingga Minggu (17/3) dini hari. Hingga hari ini, sebanyak 83 orang dilaporkan tewas akibat banjir. (lea/eks)
https://ift.tt/2HM8zvI
March 20, 2019 at 01:25AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Peneliti Jelaskan Fenomena Temuan Hiu Pascabanjir Sentani"
Posting Komentar