
"Karena di dunia ini banyak otak-otak kejam, otak-otak jahat banyak yang berkumpul di dunia intelijen," kata dia, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (3/3).
Bahkan, kata dia, ada pihak-pihak yang sengaja menggunakan strategi untuk memecah belah kesatuan. Misalnya dengan menggunakan strategi pengeboman."Untuk mengadu domba, kadang di suatu negara ada Islam Sunni, Islam Syiah. Nanti ada pihak ketiga, dia bom Masjid Sunni dan bom Masjid Syiah," ujarnya.
Permainan ini, kata Prabowo, adalah strategi klasik yang telah dia pelajari saat dirinya masih berdinas di militer.
"Itu klasik, namanya pelajaran itu adalah divide et impera, divide and rule, pecah belah. Saya belajar ilmu militer, ilmu perang, di situ ada ilmu macem-macem; intel, ilmu sandi yudha," lanjut dia.Prabowo kemudian meminta publik tak serta merta menyimpulkan suatu kejadian, misalnya tragedi teror bom atau peristiwa teror lainnya dan mencap hal tersebut dilakukan oleh sekelompok simpatisan agama tertentu.
Memang biasanya kata dia, pelaku kasus teror bisa dicap dari kelompok tertentu padahal hal itu belum bisa dipastikan."Jadi umpamanya, ada aksi teror, ledakan, ledakan bom. Langsung sudah dicap yang melalukan adalah umat Islam. Padahal belum tentu, bisa umat Islam, bisa juga bukan umat Islam," katanya.
[Gambas:Twitter] (tst/arh)
https://ift.tt/2EwmvH5
March 04, 2019 at 02:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Prabowo: Banyak Otak Jahat Berkumpul di Dunia Intelijen"
Posting Komentar