Tim Bisbol Putri Indonesia Pernah Minta Dana ke Kemenpora

Jakarta, CNN Indonesia -- Tim bisbol putri Indonesia menerangkan pernah mengajukan proposal permohonan dana ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pada Desember 2018.

Proposal itu terkait permohonan dana operasional keberangkatan mereka ke ajang U-15 Australian Youth Women's Baseball Championship 2019 di Canberra yang akan dige;ar pada 15-20 April mendatang. Namun, perwakilan tim bisbol putri Indonesia U-15, Djulondin Jaing, mengatakan tak ada respons dari Kemenpora.

"Kami kirim proposal juga ke PB Perbasasi [Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia] dan Kemenpora pada Desember 2018, setelah kami rangkum semua kegiatan kami membuat turnamen-turnamen di sejumlah daerah hingga akhirnya diundang ke Australia. Memang tidak ada respons."

"Memang dari PB [Perbasasi] belum ada pengakuan soal pembinaan bisbol khusus wanita usia, terutama di usia muda. Pengakuan itu memang baru bisa disahkan di Munas," aku Djulondin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (4/3) pagi.

Untuk itu, ia memang tidak berharap banyak pada pendanaan dari pemerintah maupun dari PB Perbasasi untuk kejuaraan di Australia setelah mengetahui belum ada pengakuan secara struktural dari induk cabang olahraga tersebut.

"Jadi sekarang kami memang fokus untuk penggalangan dana dari masyarakat karena memahami kondisi saat ini juga tidak memungkinkan. Namun, saya berharap ke depannya Perbasasi mengakui pembinaan bisbol putri sehingga nantinya ada tim ini yang mewakili Indonesia."

"Dengan demikian, pendanaan juga bisa datang dari pemerintah. Saya akui saat ini dana kami masih nol," kata Djulondin menerangkan soal pendanaan tim bisbol putri yang mencapai sekitar Rp982 juta untuk ke turnamen di Ausralia.

Ia menambahkan, Australian Youth Women's Baseball Championship 2019 sebenarnya merupakan turnamen di bawah Konfederasi Bisbol dan Softball Oseania. Sedangkan Indonesia masuk dalam turnamen tersebut sebagai undangan khusus.

Djulondin pun mengatakan kemungkinan cabang bisbol rencananya ikut dipertandingkan di SEA Games 2019, tapi hanya untuk kategori putra. Meski demikian, Djulondin mengatakan keikutsertaan di ajang Australia ini bisa membuka peluang tim putri di SEA Games Manila nanti.

Saat dihubungi CNNIndonesia.com, Menpora RI Imam Nahrawi mengatakan bakal meminta penjelasan dari Perbasasi terkait persoalan ini.

"Siang ini pukul 13.00 WIB kami panggil agar saya tahu duduk masalahnya seperti apa?" kata Imam kepada CNNIndonesia.com pada Senin (4/3).

"Baru saja saya kontak Ketum Perbasasi [Andika Monoarfa], beliau juga lagi menelusuri siapa tim ini. Karena mestinya koordinasi dulu dengan induk cabornya, terus ke pemerintah," katanya menambahkan.

Tim bisbol putri butuh dana besar untuk kejuaraan di Australia. (Dok.Timnas Bisbol Putri Indonesia)Tim bisbol putri butuh dana besar untuk kejuaraan di Australia. (Dok.Timnas Bisbol Putri Indonesia)
CNNIndonesia.com juga mencoba menghubungi Ketum Perbasasi Andika Monoarfa. Akan tetapi hingga berita ini dibuat, Andika belum menjawab.

Namun, Wakil Ketua Umum Perbasasi Agus Leo Cahyono menyebut tim putri yang viral di media sosial tersebut bukan timnas bisbol resmi.

"Karena kami setiap tahun selalu kirim tim ke luar negeri. Yang viral ini adalah, tim yang kalau di sepak bola itu yang ikut Liga Danone," ucap Agus.

"Kalau kami timnas sofbol putri, kami sudah lama ada. Biasanya ikut di SEA Games," ucapnya melanjutkan. (map/sry)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Tc1qfq

March 04, 2019 at 05:51PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tim Bisbol Putri Indonesia Pernah Minta Dana ke Kemenpora"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.