Ketua Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan fenomena oposisi Saturnus bisa diamati dari seluruh Indonesia.
"Fenomena oposisi Saturnus bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia sejak maghrib sampai menjelang matahari terbit," ucap Thomas saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (8/7).
![]() |
Mengutip Earth Sky, Saturnus akan terbit di timur pada saat matahari tenggelam, terus menanjak saat tengah malam, dan akan tenggelam di barat saat matahari terbit. Dalam posisinya yang berlawanan dengan Matahari ini, Saturnus berada dalam posisi pengamatan terbaik bisa terlihat sepanjang malam.
Thomas mengatakan masyarakat bisa menikmati fenomena oposisi Saturnus dengan mata biasa. Namun pengamatan menggunakan teleskop disebutnya lebih baik lantaran bisa melihat cincin Saturnus.
"Kalau dilihat pakai mata biasa hanya terlihat sebagai bintang terang. Bila menggunakan teleskop akan terlihat cincin Saturnus," jelasnya.
Mengutip In the sky, fenomena alam ini disebut oposisi Saturnus karena Bumi tengah mengorbit di antara Saturnus dan Matahari. Secara singkat, Matahari-Bumi-Saturnus tengah nampak berbaris lurus di bidang tata surya.Saturnus merupakan bagian dari planet superior. Planet superior adalah planet yang orbitnya ada di luar orbit Bumi (planet lain kecuali Merkurius dan Venus). Ketika posisi Bumi dengan planet superior ini ada di posisi sejajar, biasanya planet superior itu tengah berada pada orbit terdekatnya dengan Bumi.
Lokasi Saturnus yang beroposisi dengan Matahari sepanjang Juli hingga September, membuat planet itu tampak lebih terang dari biasanya. Sehingga, pengamat dengan teleskop bisa mengamati cincin es disekeliling planet tersebut.
Setiap planet dan bintang umumnya memiliki orbit berbentuk elips. Sehingga tiap benda langit ini memiliki jarak terdekat dan jarak terjauh dari Matahari dan benda langit lainnya.Planet bercincin yang berada di konstelasi Sagitarius ini pada saat oposisi akan berada pada jarak 9,03 AU (1 AU= 150 juta km) dari Bumi. Saat diamati dari Bumi, Saturnus diameter sudut 18,4 detik busur dan bersinar dengan magnitudo visual 0,1. Dengan kata lain saat matahari terbenam, Saturnus baru nampak untuk diamati.
Fenomena ini terjadi lantaran yang membuat jaraknya lebih dekat ke Bumi.
[Gambas:Video CNN] (evn)
https://ift.tt/2XvNBup
July 09, 2019 at 02:36PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Malam Ini Saturnus Bisa Diamati dengan Mata Telanjang"
Posting Komentar