Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent menetap di level US$62,74 per barel. Begitu juga dengan harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) yang bertengger di level US$56,41 per barel.
Harga minyak sempat melemah pada awal sesi perdagangan saat komite intelijen Dewan Perwakilan AS mengungkap fakta bahwa Trump menggunakan kantornya untuk meminta campur tangan negara lain dalam pemilihan presiden 2020 mendatang.
"Pasar tidak suka pendakwaan, itu akan berpengaruh negatif bagi ekonomi AS dan perdagangan AS dengan China," tutur Analis Price Futures Group Phil Flynn, dikutip Jumat (27/9).
Beruntung, harga minyak tidak semakin terperosok dan berakhir stagnan setelah Pentagon mengumumkan rencana AS untuk mengirim lebih banyak pasukan ke Arab Saudi, terutama setelah fasilitas minyak di negara itu diserang pada 14 September 2019 lalu."AS mengirimkan peralatan militer ke Arab Saudi sehingga mempengaruhi struktur harga," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.
Sebelumnya, pihak dari Arab Saudi mengaku telah memulihkan kapasitas produksi minyaknya lebih cepat setelah serangan. Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman menyatakan produksi akan sepenuhnya kembali seperti semula pada akhir September 2019.
Komentar Trump yang mengisyaratkan penyelesaian perang dagang AS dengan China akan terjadi dalam waktu dekat turut memberikan sentimen pada pergerakan harga minyak dunia kemarin. Trump menyebut China siap membuat kesepakatan dengan AS.
[Gambas:Video CNN]
(aud/bir)
https://ift.tt/2n18RXq
September 27, 2019 at 02:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Upaya Pemakzulan Trump, Harga Minyak Dunia Tak Bergerak"
Posting Komentar